pranala.co – Kasus wabah virus corona di Kalimantan Timur (Kaltim) kian melandai, namun penularannya masih ditemukan. Namun, masyarakat jangan kendor menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Untuk perkembangan harian Covid-19 di Kaltim, per Senin 9 Mei 2022, terkonfirmasi positif 4 kasus dari Kutai Barat 3 kasus dan Kutai Timur 1 kasus, sementara 8 kabupaten dan kota lainnya nihil terkonfirmasi positif Covid-19.
Pasien sembuh tidak ada penambahan, begitu juga meninggal dunia, tidak ada penambahan. Sementara yang masih dirawat berkurang 4 pasien, sehingga tinggal 31 pasien.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak mengatakan kondisi ini harus menjadi perhatian bersama. Sebab, jika lengah dan abai dengan prokes tidak menutup kemungkinan kasusnya sewaktu-waktu bisa kembali meningkat, sehingga diperlukan kerja sama berbagai pihak serta seluruh lapisan masyarakat untuk terus waspada dan disiplin prokes.
Dia berharap masyarakat harus tetap waspada dan senantiasa berhati-hati dalam beraktivitas. Terutama pemakaian masker saat berada di luar rumah.
“Dengan penurunan kasus konfirmasi positif Covid-19 saat ini, masyarakat sama sekali tidak boleh abai. Kita ingatkan agar patuh dan disiplin menerapkan prokes dalam kehidupan sehari-hari, agar terhindar dari paparan Covid-19,” pesannya.
Meskipun pemerintah sebelumnya telah memberikan pelonggaran untuk mudik dan arus balik Lebaran 2022, Andi Ishak meminta masyarakat harus tetap menjaga prokes untuk mencegah paparan Covid-19 minimal dengan memakai masker.
Dalam tiap kesempatan, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi menyebut provinsi ini memasuki fase endemi COVID-19 yang ditandai dengan terus melandainya kasus aktif dalam tiga bulan terakhir yang memerlukan kesiapan masyarakat untuk adaptasi.
Ia menjelaskan, melandainya kasus COVID-19 dalam tiga bulan terakhir menggambarkan bahwa provinsi ini secara perlahan mulai meninggalkan pandemi, atau pelan-pelan memasuki fase endemi.
Prokes perlu menjadi perhatian karena dalam arus mudik hingga arus balik lebaran ini, merupakan puncak pergerakan massa, sehingga kondisi ini juga bisa dijadikan barometer untuk melihat tingkat perkembangan COVID-19 ke depan.
“Jadi, kita lihat pada Mei mendatang atau habis lebaran, jika Mei nanti tidak terjadi lonjakan aktif COVID-19, tentu kita bisa simpulkan bahwa Kaltim aman dari COVID-19 atau memasuki fase endemi,” ujarnya.
Ia melanjutkan, selain meminta pemudik tetap menjaga prokes, pemudik juga diminta selalu berhati-hati di jalan agar tidak terjadi kecelakaan, karena selain merugikan diri sendiri, kecelakaan juga bisa melibatkan orang lain.
Untuk itu, pemudik diingatkan menyiapkan segalanya, mulai dari fisik pemudik, kondisi kesehatan sopir, kondisi kendaraan yang digunakan juga harus dipastikan layak pakai agar tidak terjadi sesuatu di jalan. (dew/id)
Discussion about this post