PRANALA.CO, SAMARINDA – Kejadian tragis menimpa seorang tamu hotel di Samarinda, Kalimantan Timur Senin (28/10/2024) pagi. Assegaf, korban utama dalam insiden ini, meregang nyawa setelah menderita luka tikam di bagian dada.
Tidak hanya itu, dua anggota keluarganya juga terluka akibat penyerangan mendadak yang dilakukan oleh lima orang tak dikenal (OTK) di sebuah hotel di Jalan Kebaktian, Kecamatan Samarinda Ilir.
Akbar, salah satu korban yang terluka dalam kejadian itu, mengungkapkan kronologi insiden. Menurutnya, mereka sama sekali tidak mengenal para pelaku.
Tanpa alasan yang jelas, cekcok terjadi antara Assegaf dan salah seorang pelaku, yang kemudian berkembang menjadi aksi pengeroyokan brutal.
“Saya mencoba melerai dan menyelamatkan adik saya, tapi justru saya juga ikut diserang. Para pelaku tiba-tiba mengundang keributan, dan tidak ada yang membantu ketika kami meminta tolong,” ujar Akbar yang mengalami luka di lengan.
Perkelahian tersebut semakin tak terkendali, dan empat orang lainnya turut mengeroyok Assegaf. Mereka menikamnya di bagian dada dan punggung hingga korban jatuh bersimbah darah.
Ketika Akbar mencoba menghentikan serangan itu, ia juga dikejar dan menjadi sasaran para pelaku. Selain Akbar, seorang kerabat yang ikut melerai turut mendapat luka di bagian perut dan lengan. Setelah aksi brutal tersebut, para pelaku melarikan diri meninggalkan korban dalam kondisi kritis.
Ketiga korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan. Sayangnya, nyawa Assegaf tidak tertolong, sementara Akbar dan kerabat lainnya masih dalam penanganan medis.
Kasatreskrim Polsek Samarinda Kota, IPDA Teguh, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi, termasuk pemilik dan penjaga hotel.
Rekaman kamera pengawas hotel juga sedang diperiksa untuk membantu mengidentifikasi para pelaku yang terlibat dalam penyerangan tersebut. “Kasus ini masih dalam penyelidikan. Kami berupaya mengungkap identitas pelaku agar segera dapat ditindaklanjuti,” ujarnya.
Keluarga Assegaf tampak terpukul dengan peristiwa ini. Jenazah korban saat ini telah dievakuasi oleh tim Inafis Polresta Samarinda dan dibawa ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie untuk divisum. Suasana haru dan duka menyelimuti rumah sakit saat keluarga serta istri korban melihat jasad Assegaf untuk terakhir kalinya.
Polisi masih bekerja keras untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan para pelaku mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. (*)
*) Ikuti berita terbaru PRANALA.co di Google News ketuk link ini dan jangan lupa difollow
Discussion about this post