pranala.co – Ini peringatan bagi kita semua mencari dan memilih pengasuh anak di rumah. Seperti terjadi kepada tiga anak di Balikpapan, Kalimantan Timur menjadi korban kekerasan pengasuhnya.
Dia adalah MR, tersangka kasus penganiayaan anak. Pelaku kini sudah ditahan di Polresta Balikpapan.
Ibu korban berinisial UH (30) mengaku tindak penganiayaan terungkap usai kedua anaknya mengadu sering dipukuli tersangka. Mereka baru berani mengadu usai pelakunya sedang cuti bekerja.
“Saya pastikan lagi ke pembantu saya yang satunya dan dibenarkan,” ungkapnya, Senin (8/8/2022).
Ibu korban menyebut jika tersangka yang diketahui berinisial MR, kerap menjambak dan memukuli anaknya berusia 6 dan 5 tahun. Sementara, bayinya berusia 9 bulan, ditemukan luka bakar melepuh di telapak tangan kirinya.
“Tangan bayi saya kena catokan rambutnya. Sampai sekarang masih ada bekas luka,” katanya.
Ibu korban, UH menjelaskan, tersangka MR merupakan pembantu rumah tangga (PRT). Selama dia bekerja, MR terlihat dekat dan sayang sama anak-anak. Sehingga, dirinya pun memindahkannya sebagai pengasuh anak.
Namun, siapa sangka. Sikap itu hanyalah dalih tersangka. Saat UH dan suaminya bekerja, sikap pelaku berubah langsung kasar. Di dalam kamar, yang jauh dari jangkauan CCTV, MR melancarkan aksi kejinya itu.
“Di rumah itu ada CCTV. Cuma di kamar aja yang gak ada, nah MR menganiayanya di situ,” tegasnya.
Selain kekerasan, MR juga sering mengambil barang-barang pribadi milik UH dan suaminya. Uang, jam, pakaian UH, bahkan sampai pakaian dalam suami UH diambilnya dan dikenakannya.
Saat ini MR telah ditahan di Mapolresta Balikpapan dan menjalani pemeriksaan oleh penyidik PPA Polresta Balikpapan.
Hal itu turut dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Rengga Puspo Saputro. “Tersangka juga sudah kami amankan sejak tanggal 7 Agustus kemarin, saat ini masih kami dalami motifnya,” terangnya.
Lanjutnya, tersangka dikenakan Pasal 76C Juncto Pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman di atas 7 tahun penjara. Sementara untuk kondisi tiga anaknya, UH mengungkap mereka sampai harus mendapat pendampingan psikologis. **
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post