Pasien Positif Covid-19 Pertama di Kaltim Sembuh
KABAR gembira datang dari Kalimantan Timur (Kaltim) setelah dua pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dinyatakan sembuh. Salah satu pasien yang sembuh adalah pasien positif pertama di Kaltim.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provini Kaltim Andi M Ishak menjelaskan, dua pasien sembuh berasal dari dua kota berbeda. Pasien pertama diisolasi di Kota Samarinda, sedangkan pasien kedua di Kota Balikpapan.
“Pasien sembuh pertama adalah seorang perempuan berusia 37 tahun, merupakan kasus positif pertama di Samarinda yang dirawat sejak 14 Maret 2020 di RSUD AW Syahranie Samarinda,” kata Andi M Ishak, Rabu (15/4/2020).
Sedangkan pasien kedua adalah seorang perempuan berusia 36 tahun yang dirawat di RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Pasien ini dirawat dan diisolasi sejak 13 Maret 2020. “Dua-duanya berasal dari klaster seminar ekonomi syariah di Bogor, Jawa Barat,” sambung Andi.
Andi bercerita, kedua pasien ini termasuk cukup lama diisolasi. Sebab beberapa pasien yang dinyatakan positif setelah keduanya sudah ada yang dinyatakan sembuh. Pasien Samarinda yang merupakan pasien positif pertama di Kaltim itu cukup panjang dan melelahkan. Tercatat ada lima kali total swab yang diambil, dan dua terakhir dinyatakan negatif sehingga dinyatakan sembuh.
Pihaknya juga memastikan hasil tracing pasien ini sudah maksimal. Warga yang punya kontak erat dengan pasien sembuh sudah diperiksa dan hasilnya negatif Covid-19.
Belum Mau Pulang
MESKI dinyatakan sembuh, seorang pasien di Kota Balikpapan belum mau pulang. Pasien ini memilih bertahan di tempat observasi terlebih dahulu.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menjelaskan, setelah melewati masa isolasi, pasien akan menjalani observasi di tempat berbeda sambil menunggu hasil swab terakhir. Tempat observasi ini berada di luar lingkungan rumah sakit.
“Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 satu diantaranya dinyatakan negatif atau sembuh dan telah menjalani masa observarsi,” kata Rizal,.
Meski sudah diperbolehkan pulang, pasien ini memilih bertahan di tempat observasi. Pasien tersebut baru merencanakan pulang ke rumah esok hari. “Sebenarnya sudah boleh pulang, tapi dia justru minta pulang besok karena saat ini berada di tempat observasi,” sambung Rizal.
Dari informasi yang dihimpun, pasien sembuh di Kota Balikpapan ini adalah pasien yang diisolasi bersama suami dan dua anaknya. Karantina bersama anak-anak dilakukan karena alasan kemanusiaan.
Sementara sang suami saat ini juga sudah berada di tempat observasi menunggu hasil uji swab terakhir. Kemungkinan besar atas alasan itulah sang pasien sembuh memilih bertahan di tempat observasi. (*)
Discussion about this post