DEMPLOT alias percontohan jagung di Desa Kota Bangun II, Kecamatan Kota Bangun Darat, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur berhasil panen dengan baik.
Panen perdana di demplot jagung seluas 2 hektare itu dilakukan langsung Bupati Kukar, Edi Damansyah didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sutikno, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Arianto, Camat Kota Bangun Darat Zulkifli dan kepala Bidang Kerjasama Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kalimantan Timur (Kaltim) Margaretha, Kamis (15/6/2023).
Demplot jagung ini sebagai upaya Pemkab Kukar memastikan program revolusi jagung berjalan sesuai harapan untuk melihat kualitas dan kuantitasnya.
Kabid Kerjasama BSIP Kaltim, Margaretha mengungkapkan hasil demplot yang terletak di Desa Kota Bangun II tersebut sangat bagus karena bisa menghasilkan 7,8 ton per hektar.
“Dari sisi hasil ini sangat baik” ujarnya.
Adapun beberapa demplot yang hasilnya kurang bagus, karena terdapat beberapa faktor salah satunya adanya hama, yakni monyet dan babi hutan.
Sementara itu Bupati Kukar, Edi Damansyah menceritakan pembuatan demplot itu didasarkan pada keraguannya hasil dari demplot yang dibangun pihak ketiga, dari laporan pihak ketiga tersebut hasilnya hanya 1,3 ton per hektare.
Hasil itu dirasakan kurang maksimal, apalagi pihak ketiga berkesimpulan tidak fisibel pengembangan jagung di SP I sampai SP VII ini.
“Tapi saya ragu, saya gak percaya, ini pasti ada yang gak beres, pasti ada yang dikerjakan tidak sesuai kaidahnya, sehingga kita lakukan demplot ulang,” paparnya.
Edi meminta kepada Dinas Pertanian dan BSIP Kaltim agar demplot yang baru dipanen agar dibuatkan rangkuman bukunya baik dari manajemennya lengkap sampai pada hasilnya.
“Jadi nanti hasil ubinan ini, hasil demplot kita nanti kami gunakan di Pemerintah kabupaten untuk disampaikan ke para Kepala desa” ujarnya.
Dari kondisi di lapangan dan hasil demplot yang telah dipanen, Edi berani memastikan dari SP I sampai SP VII cocok untuk pengembangan jagung hibrida.
“Saya kira karakteristik tanahnya tidak jauh beda, persoalannya ada gak yang menanamnya,” pungkasnya. (ADS/PEMKAB KUKAR)
Discussion about this post