PRANALA.CO, Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim) terus memperkuat langkahnya dalam mengurangi emisi karbon melalui program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF). Program ini menjadi bagian penting dari visi besar provinsi untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan.
Ketua Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Kaltim, Prof. Dr. Daddy Ruhiyat, menegaskan pentingnya program ini dalam menjaga keseimbangan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.
“FCPF-CF adalah langkah konkret kami menuju pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya dalam acara jumpa pers yang digelar oleh Diskominfo Kaltim di Hotel Aston Samarinda, Senin (2/12/2024).
Prof. Daddy menjelaskan bahwa Kaltim menghadapi tantangan besar berupa deforestasi yang signifikan akibat aktivitas manusia. Dampak seperti kebakaran hutan dan banjir menjadi pengingat mendesaknya pendekatan baru dalam pembangunan.
Sejak Deklarasi Kaltim Green 2010, provinsi yang dikenal dengan julukan Benua Etam ini mulai mengarahkan kebijakannya pada pembangunan rendah karbon dan pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana. Langkah ini menjadi fondasi bagi implementasi program FCPF-CF.
Salah satu strategi utama dalam program ini adalah mendorong praktik perkebunan berkelanjutan. Perusahaan-perusahaan di Kalimantan Timur diwajibkan menerapkan sertifikasi seperti Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk memastikan pengelolaan lahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Tak hanya itu, masyarakat juga dilibatkan secara aktif dalam pelestarian hutan dan pengendalian kebakaran. “Kami mengajak semua pihak untuk aktif menjaga lingkungan,” ujar Prof. Daddy. Partisipasi masyarakat dinilai sebagai kunci keberhasilan program ini.
Melalui kolaborasi internasional dan kebijakan komprehensif, Kalimantan Timur optimistis mampu mewujudkan visi provinsi hijau yang berkelanjutan. Program FCPF-CF tidak hanya menjadi andalan Kaltim dalam mengurangi emisi karbon, tetapi juga diharapkan menjadi model yang dapat diadopsi oleh wilayah lain di Indonesia. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post