BADAN Pusat Statistik Kalimantan Timur (BPS Kaltim) mencatat inflasi sebesar 0,59 persen sepanjang Maret 2023.
Apabila dilihat secara tahun kalender, inflasi Kaltim sebesar 1,13 persen (year-to-date/ytd) dan tahun ke tahun mencapai 5,24 persen(year-on-year/yoy).
“Terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,40 pada Februari 2023 menjadi 113,06 pada Maret 2023,” ujar Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana dalam rilis kepada media, Senin (3/4/2023).
Dia menambahkan, dari 11 kelompok pengeluaran, enam kelompok memberikan andil/sumbangan inflasi, dua kelompok memberikan andil/sumbangan deflasi, dan tiga kelompok dengan andil stabil.
Kelompok yang memberi andil inflasi, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,3433 persen, kelompok transportasi dengan andil sebesar 0,2049 dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,0246 persen.
Kemudian, kelompok pakaian dan alas kaki dengan andil inflasi sebesar 0,0085 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,0025 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan andil inflasi sebesar 0,0005 persen.
Sementara itu, kelompok yang memberikan andil deflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,0011 persen; dan kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,0004 persen.
Di sisi lain, komponen energi di Kota Balikpapan mengalami deflasi sebesar 0,63 persen dengan IHK sebesar 117,03.
Selanjutnya, Yusniar mengungkapkan bahwa semua kota di wilayah Pulau Kalimantan mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung sebesar 0,93 persen dengan IHK 116,40 dan inflasi terendah terjadi di Pontianak yaitu sebesar 0,04 persen dengan IHK 114,60.
“Untuk Kota Samarinda dan Kota Balikpapan pada Maret 2023 masing-masing berada pada urutan kelima dan ketiga diantara kota IHK Pulau Kalimantan,” terangnya.
Lebih lanjut, perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. (*)
Discussion about this post