PRANALA.CO, Bontang – Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, bersama Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, dan Dirut Dahana Budiantono, tandai Pile Load Test (uji pembebanan tiang) proyek pembangunan pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) berlokasi di kawasan industri KIE, Selasa (22/9/2020) pagi.
Pembangunan pabrik joint venture antara Pupuk Kaltim dengan Dahana ini merupakan bagian program hilirisasi industri berbasis natural gas, yang dikembangkan Pupuk Kaltim sebagai katalisator industri turunan. Serta diharap mampu menopang penghematan devisa negara dari impor amonium nitrat.
Menurut Rahmad Pribadi, adanya program hilirisasi industri, keberadaan Pupuk Kaltim ke depan tak hanya sebagai penopang utama program ketahanan pangan nasional. Namun, juga mampu berkontribusi secara optimal meningkatkan perekonomian negara. Melalui sinergi BUMN, keberadaan pabrik amonium nitrat ditarget mampu menciptakan nilai tambah produk dalam negeri, sekaligus membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat Bontang.
“Pupuk Kaltim antusias dan optimistis pelaksanaan program hilirisasi industri berbasis natural gas melalui PT KAN, mampu menjadi salah satu penopang perekonomian nasional, khususnya dampak ekonomi bagi masyarakat Bontang,” ujar Rahmad.
Direktur Utama PT KAN Bimo Nusantoro Putro, berkata Pile Load Test dilaksanakan sebagai penegasan komitmen antara Pupuk Kaltim dengan Dahana, untuk realisasi target pembangunan pabrik PT KAN yang dimulai sejak 2015. Di antaranya, pabrik Asam Nitrat berkapasitas 60 ribu ton per tahun dan pabrik Amonium Nitrat berkapasitas 75 ribu ton per tahun, dengan total investasi senilai Rp1,1 triliun.
Durasi proyek pembangunan ditarget selama 30 bulan dan komisioning pada pertengahan 2022. Progres pembangunan saat ini telah memasuki bulan ke-9 dengan persentase kumulatif 10,8 persen dari target 17,5 persen karena pandemi Covid-19.
“Kami berkomitmen melaksanakan proyek semaksimal mungkin agar durasi pengerjaan tercapai sesuai target. Begitu pula untuk tenaga kerja, akan memaksimalkan resources dari lokal Bontang,” tutur Bimo.
Direktur Utama PT Dahana Budi Antono, mengungkapkan progres pembangunan pabrik ditarget mencapai 20 persen pada Desember 2020, sehingga komisioning pada 2022 bisa terealisasi. Apalagi, proyek ini merupakan salah satu upaya Dahana untuk memenuhi kebutuhan anomium nitrat yang selama ini masih diimpor, sehingga bisa melakukan penghematan terhadap devisa negara.
Keberadaan PT KAN dipastikan Budi Antono akan memberi dampak positif bagi masyarakat Bontang, khususnya kesempatan kerja dengan lebih luas dan terbuka sesuai bidang dan kompetensi yang dibutuhkan. “Dengan kapasitas produksi 75 ribu ton per tahun, Dahana tidak akan mengimpor lagi amonium nitrat, sehingga bisa menghemat devisa negara. Begitu juga bagi warga Bontang, PT KAN berkomitmen untuk membuka kesempatan kerja secara terbuka dan lebih luas,” papar Budi Antono.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, menyambut optimistis pembangunan pabrik PT KAN mampu memberi dampak positif terhadap perkembangan daerah, dengan tingkat ekonomi masyarakat yang juga diharap meningkat seiring berkembangnya investasi. Neni menyebut Pemkot Bontang selalu mendukung investasi dengan mempermudah proses perizinan. Apalagi hilirisasi industri dan turunannya dinilai sangat penting dalam mendukung kemajuan Bontang sebagai kota industri berbasis gas dan kondensat, sehingga mampu memberi kontribusi terbaik bagi masyarakat, bangsa dan negara.
“Pemkot Bontang berkomitmen untuk terus mempermudah investasi yang masuk, sehingga perkembangan industri mampu berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Neni.
Dirinya mengimbau PT KAN dapat mengoptimalkan komitmen terhadap lingkungan dalam upaya mencegah degradasi, sekaligus kontribusi CSR bagi masyarakat melalui sinergi program dengan Pemkot Bontang secara aktif.
“Pemkot selalu bergandeng tangan dengan perusahaan untuk kelestarian lingkungan, terlebih Pupuk Kaltim sudah menunjukkan komitmen melalui berbagai upaya terhadap lingkungan setiap tahun. Begitu pula rekrutmen diprioritaskan masyarakat lokal sesuai kompetensinya, agar kondusifitas terjaga dan angka kemiskinan di Bontang semakin menurun,” harap Neni. (*/ram/nav)
Discussion about this post