pranala.co – PT Pelni Persero belum memutuskan kenaikan harga tiket kapal semua jenis. Sebab, hingga saat ini belum ada surat pemberitahuan pemberitahuan dari Dirjen Kemenhub RI.
Hal itu diungkapkan Koordinator PT Pelni Samarinda-Bontang, Syarif Hidayat. Ia bilang, bila calon penumpang membeli tiket di loket resmi, dipastikan harga masih sama dengan sebelumnya.
“Tidak ada mas kenaikan harga. Sampai hari ini harga masih sama, termasuk untuk pelayaran pada Oktober 2022,” kata Ujang panggilan akrab Syarif Hidayat, kepada pranala.co, Kamis (22/9/2022).
Ia menyebutkan, penumpang yang hendak bepergian ke Awerange dari Pelabuhan Lok Tuan, cukup membayar Rp 196 ribu dengan KM Binaiya. Sementara KM Egon yang berlayar ke Pare-Pare dipatok dengan harga yang sama.
Harga tersebut, kata Ujang, merupakan tarif standar yang diberikan oleh PT Pelni Persero. “KM Egon dan KM Binaiya, harganya sama, mas. Tujuan ke pulau Sulawesi,” jelas dia.
Sehingga ia meminta kepada warga Bontang untuk tidak panik, atas fenomena kenaikan harga BBM yang terjadi saat ini.
Bila menggunakan jasa pelayaran milik perusahaan BUMN tersebut, Ujang membeberkan, dengan harga Rp 196 ribu penumpang sudah diberikan makanan 3 kali sehari selama perjalanan, termasuk biaya asuransi perjalanan laut.
“Itu sudah include semua mas, jadi selama perjalanan penumpang enggak perlu lagi beli makanan. Sudah kami siapkan,” terangnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan pihaknya tidak bertanggungjawab atas pembelian tiket penumpang melalui calo. Karena bisa saja, harga akan naik sampai 30 persen.
“Mungkin kalau naik harganya, beli tiket itu pasti lewat calo mas,” sebutnya.
Sekadar informasi. Pada 3 Oktober 2022 nanti KM Egon akan mulai berlayar pada pukul 09.00 Wita, dari Pelabuhan Lok Tuan menuju Pare-Pare. Kemudian pada 13 Oktober 2022 giliran KM Binaiya yang bakal berangkat pada jam dan lokasi yang sama menuju Makassar. (*)
Discussion about this post