GUBERNUR Kalimantan Timur Isran Noor meminta agar momen transisi kepemimpinan kepala daerah di provinsi ini tidak diisi dengan hal-hal yang bernuansa politis, melainkan fokus pada kepentingan program pembangunan.
“Saya kira momen transisi gubernur nanti jangan diisi hal-hal bernuansa politis tapi bernuansa kepentingan program,” kata Gubernur Kaltim, Isran Noor dikutip Antara, Jumat (18/8/2023).
Dia mengatakan program-program yang sudah disusun bersama Wakil Gubernur Hadi Mulyadi sudah ada dan tinggal dilanjutkan penjabat (Pj) gubernur.
“Tidak ada yang prioritas hanya yang sudah diprogramkan oleh saya bersama wakil gubernur itu semua prioritas,” ujar Isran.
Masa jabatan Isran Noor dan Hadi Mulyadi akan berakhir pada 1 Oktober 2023. Pemilihan kepala daerah (pilkada) Kaltim sendiri baru akan digelar pada tahun 2024.
Sementara itu, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud mengatakan sudah ada lima nama calon penjabat (Pj) gubernur Kaltim yang dibicarakan secara internal oleh dewan. Semua nama segera diserahkan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Kami sudah membicarakan secara internal, ada lima nama yang sudah masuk,” ucap Hasanuddin.
Meski ada lima nama, katanya, namun dia belum bersedia menyebutkan nama tersebut. Dia menjelaskan jika mengikuti peraturan perundang-undangan, kemungkinan ada beberapa nama yang mestinya tidak masuk, seperti ada nama yang masuk kategori jabatan fungsional, bukan struktural.
“Tapi demi untuk kesetaraan, keadilan sosial, maka kami akan tetap masukkan sepanjang itu masih bisa lima nama,” tutur Hasanuddin.
Hasanuddin menerangkan jika ada petunjuk teknis harus tiga nama, maka pihaknya akan menyetorkan tiga nama. Saat ini, pihaknya masih menunggu karena belum ada perintah dari Kemendagri.
Sebelumnya lima nama calon Pj Gubernur Kaltim yang telah beredar masuk bursa di antaranya Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) Abdunnur, Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam di Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin, Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik, Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim Sri Wahyuni, dan Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Alimuddin. (*)
Discussion about this post