PRANALA.CO – Angka prevalansi kasus stunting di Bontang belakangan meningkat. Dari yang sebelumnya 21 persen, kini menjadi 27,4 persen. Hal itu berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023.
Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah besar bagi Pemkot Bontang untuk mempercepat penurunan kasus yang kini sedang disorot tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan alias Diskes Bontang, Bahtiar Mabe menyebut, koordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus digencarkan lagi. Sebab masalah kenaikan stunting kompleks.
“Harus ada data by name by address untuk melakukan intervensi secara langsung kepada balita yang terindikasi stunting,” ucapnya belum lama ini.
Ditambahkan Dasuki selaku Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Bontang, sejatinya perkiraan angka stunting di Bontang sebesar 19,6 persen.
Hal itu diperoleh dari data saat pelaksanaan operasi timbang beberapa waktu lalu. menurutnya, adanya perbedaan angka dari perkiraan tersebut dipengaruhi oleh cara pengambilan data.
“Kalau SKI memakai sistem sampling. Kalau operasi timbang menyasar ke seluruh balita terindikasi stunting,” terang Dasuki. (*)
Sebagai informasi, nasional menargetkan kabupaten/kota bisa menurunkan angka stunting di angka 14 persen.
Sejumlah upaya telah dilakukan Pemkot Bontang untuk mendukung capaian tersebut. Mulai dari pembagian telur, kampanye ajakan makan ikan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan lain sebagainya. (bms)
Discussion about this post