PRANALA.CO – Bakal calon Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni rutin turun menyapa, mendengar, dan merespon, aspirasi yang disampaikan warga Kota Bontang, Kalimantan Timur. Ini sebagai langkah trategis bagi Neni menyerap aspirasi warga setempat.
Penyerapan aspirasi warga dibalut dengan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga. Sebelumnya, pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga Kanaan, Tanjung Laut dan Kelurahan Guntung, kali ini kembali digelar di RT 10, Kelurahan Lok Tuan, Bontang Utara, Minggu (19/5/2024) pagi.
Neni Moerniaeni bilang, pemeriksaan kesehatan gratis, dilakukan dengan jemput bola turun langsung mendatangi warga.
Menurut dia, masih banyak warga yang tidak sanggup memeriksakan kesehatannya di fasilitas kesehatan (faskes). Selain itu, juga masih ada warga yang enggan memeriksakan kesehatan secara rutin.
Harapannya dengan jemput bola, kondisi kesehatan warga bisa diketahui, sehingga warga bisa mengambil tindakan selanjutnya berkenaan dengan kondisi kesehatan mereka.
“Ini juga bentuk silaturahmi. Saya datang untuk mendengar dan merespon warga,” ucap Neni.
Pemeriksaan keseharan gratis bagi warga, mencakup pemeriksaan gula darah, kolestrol, asam urat, dan tekanan darah. Warga datang berbondong-bondong dan mendaftarkan diri agar bisa diperiksa kesehatannya.
Banyak warga di antaranya bahkan sudah lanjut usia (lansia). Dalam melakukan pemeriksaan kesehatan, Neni Moerniaeni turut dibantu suaminya anggota DPD Kaltim terpilih periode 2024-2029, Andi Sofyan Hasdam.
Dari kegiatan ini, Neni bisa mendengar langsung aspirasi warga yang disampaikan. Selain soal kesehatan, banyak warga juga menyampaikan aspirasi terkait pendidikan.
Untuk di Loktuan ini warga juga meminta agar ikon pariwisata masjid terapung Darul Irsyad Al Muhajirin di Loktuan bisa ditata dan semakin dipercantik.
“Seperti jalan lingkar juga disampaikan. Saya coba mendengarkan semua aspirasi warga,” katanya.
Neni Moerniaeni menaruh perhatian khusus untuk kesehatan warga Bontang dengan memaksimalkan anggaran 10 persen dari APBD.
Selain itu, ia berjanji akan memaksimalkan penggunaan 20 persen dari APBD untuk pendidikan, dengan memberikan Rp1 juta rupiah per tahunnya bagi tiap anak sekolah di Bontang. (*)
Discussion about this post