pranala.co – Erau Pelas Benua temui masa puncaknya. Digelar selama lima hari penuh. Mulai 15 hingga 19 November 2022, hari ini. Ratusan pasang mata jadi saksi kemeriahan penutupan acara adat kutai, di Kampung Adat Guntung, Bontang Utara.
Pada perayaan puncak Erau Pelas Benua ini, ditutup dengan acara saling siram antar warga. Atau dalam bahasa kutai dikenal dengan kata Belimbur.
Secara adat, air yang disiram ke kerumunan massa itu dimaknai sebagai pemberian air suci yang penuh berkah. Sehingga peserta yang datang diwajibkan untuk berbasah-basahan.
Acara belimbur ini pun bakal ditetapkan sebagai agenda wisata di Bontang. Bakal dilaksakan setiap tahun. Diusung warga adat Guntung. Yang akrab dengan kebudayaan Kutai.
”Saya ucapkan terima kasih untuk seluruh elemen yang telah mendukung mensukseskan acara ini. Kita berharap kegiatan ini terus berlangsung tiap tahun,” Darmaji, dalam sambutannya sebelum pesta belimbur dimulai.
Setelahnya, giliran Wawali Bontang Najirah memberikan sambuatan. Sekaligus membuka acara Belimbur. Dalam sambutannya, dia berharap agar pesta belimbur dapat menarik minat wisatawan untuk bertandang ke Bontang.
Serta menjadi penanda keragaman budaya yang ada di Kota Taman (nama lain Bontang).
”Untuk itu kita perlu jaga kesatuan dan kesatuan khusus untuk seluruh masyarakat Kota Bontang,” pinta dia dalam sambutannya.
Setelah menutup sambutannya, lalu rombongan pemerintah digiring ke rumah adat untuk mengikuti prosesi roboh brondong.
Kemudian, tak lama berselang. Dua unit truk Pemadam Kebakaran Bontang mengisi sudut lokasi acara. Dari truk itulah air disemburkan. Penanda pesta Belimbur telah di mulai. Setelah hitungan mundur oleh pembawa acara.
Ratusan warga pun memadati tengah lapangan acara. Termasuk pejabat pemerintahan. Semua larut dalam semarak penutupan Erau. Sekira dua jam acara belimbur berlangsung, selanjutnya warga diberikan hiburan musik hingga acara berakhir dengan damai dan tertib. (*)
Discussion about this post