PETANI kelapa sawit di Kalimantan Timur (Kaltim) kian meringis. Musababnya, harga tandan buah segar (TBS) makin anjlok.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan Kaltim, penurunan harga TBS sawit terjadi di semua kelompok umur. Harga TBS sawit di Kaltim kurun 1-15 Juni, mengalami penurunan hingga 6,69 atau sekira Rp153 per kilogram.
“Jika pada periode sebelumnya harga masih dikisaran Rp2.281 per kg, kini merosot pada angka Rp2.128 per kg,” jelas Kepala Dinas Perkebunan, Ahmad Muzakkir.
Dia bilang, merosotnya harga sawit dipengaruhi faktor internal, yakni turunnya harga crude palm oil (CPO) dan inti sawit (kernel) hampir di seluruh perusahaan sumber data.
Penurunan harga dua produk turunan kelapa sawit ini berdampak signifikan pada harga TBS di kalangan petani yang bekerja sama dengan perusahaan.
Dirincikan, harga TBS yang dipanen dari pohon berusia 3 tahun ditetapkan dengan harga Rp1.877. Sementara untuk tanaman usia 4 tahun Rp2.005; 5 tahun Rp2.014, dan umur 6 tahun Rp2.035. Lalu diumur 7 tahun Rp2.047; umur 8 tahun Rp2.062 dan umur 9 tahun Rp2.103,” ujarnya.
Sedangkan, CPO tertimbang dikenakan Rp10.281 per kg, harga kernel (inti sawit) rerata tertimbang yang sama sebesar Rp4.875 per kg dengan indeks K sebesar 85,47 persen.
Dia menambahkan, daftar harga TBS sawit tersebut merupakan standar harga bagi petani yang sudah bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit di Kaltim, khususnya kebun plasma.
“Kerja sama kelompok tani dengan pihak pabrik minyak sawit ini diharapkan harga TBS petani sesuai dengan harga normal dan tidak dipermainkan para tengkulak,” katannya. (*)
Discussion about this post