pranala.co – Pengantre vaksin nampak penuh sesak menunggu giliran mendapatkan jatah vaksin gratis pemerintah, di Gedung MTQ Stadion Bessai Berinta (Lang-Lang), Bontang, sekira pukul 08.00 Wita pagi tadi.
Warga Bontang Muhammad Yudi, menyatakan dirinya datang sejak pagi hari lantaran mengikuti jadwal Vaksin Covid-19 diumumkan oleh Promkes Bontang.
Ia datang bersama dengan anak dan istri, untuk mendapatkan jatah vaksin booster. Karena akhir tahun nanti hendak bepergian ke pulau jawa alias pulang kampung.
“Kalau sudah booster enak mau keluar kota mas, karena saya juga orang luar, kadang harus pulang kampung,” kata Yudi kepada pranala.co, Rabu (2/11/2022).
Dia juga menyampaikan, sudah pernah datang ke Lang-Lang pada Senin (31/10/2022) kemarin. Karena stok vaksin kosong, dirinya hanya masuk pendataan antrean yang dilakukan oleh petugas.
Sehingga hari ini, dirinya hanya membawa syarat vaksin yang dibuktikan melalui aplikasi PeduliLindungi dan KTP.
“Sudah sempat datang sama istri, Senin kemarin. Jadi tinggal nunggu giliran ini,” ujarnya.
Sementara itu, menanggapi soal krodid pengantre vaksin, Jubir Satgas Covid-19 Bontang Adi Permana, menyatakan hal tersebut terjadi lantaran jatah vaksin di semua daerah kosong dalam jangka waktu yang panjang.
Dia menegaskan, di 9 kabupaten/ kota lain di Kaltim, mengalami hal serupa.
“Karena distribusi dari Kemenkes terbatas. Ini aja dijatah 115 vial. Sama seperti daerah lain,” kata Adi.
Dia menerangkan, meski terjadi antrean panjang. Diskes Bontang tidak merubah jatah yang diberikan selama dua hari ke depan. Pada hari ini, jatahnya hanya 60 vial. Bisa diberikan kepada sekitar 350-an orang. Sementara, sisanya bakal diberikan Kamis (3/11/2022) esok.
“Besok sisanya, vaksinasi hari ini dibuka sampai jam 12.00,” tegas dia.
Berkaca pada fenomena hari ini, skema bakal diubah. Administrasi bakal ditempatkan di bagian depan gedung. Sehingga massa tidak menumpuk di dalam gedung, kala menunggu giliran vaksin.
“Besok daftarnya di depan. Kalau kayak gini lagi, bisa krodid. Warga ini aja sudah berdesakan, karena gak sabar antre,” tuturnya.
Didominasi Pekerja dan Warga Ingin Keluar Kota
Adi Permana menyatakan hampir 70 persen pengantre hari ini didominasi oleh orang yang ingin melanjutkan kerja sebagai tenaga kontrak di perusahaan. Sementara sisanya, kebanyakan ingin bepergian keluar kota.
Pasalnya aturan tersebut sudah diterapkan oleh beberapa perusahaan besar seperti PT Badak LNG dan PT Pupuk Kaltim.
“Kasian juga orang ini yang mau kerja, tersendat aturan vaksin. Tapi memang vaksin lagi susah didapatkan. Bahkan yang mau mandiri juga susah, kosong semua,” terangnya.
Gerai vaksin pun disebut terbatas. Karena rata-rata penyalur vaksin, mengambil semua jenis vaksin dari Kemenkes RI. Sehingga, mulai dari Binda, Polres, Kodim, hingga perusahaan kesulitan buka gerai vaksin gratis.
“Kan semua vaksin muaranya di Kemenkes, disana aja langka. Apalagi kita ini yang di daerah,” ujarnya. (*)
Discussion about this post