PRANALA.CO, Jakarta – Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menjelaskan, sesuai Perpres No 56 tahun 2018 dan Surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada 18 Maret 2020 lalu tentang Proyek Strategis Nasional (PSN) terdapat 64 ruas jalan tol yang masuk dalam kategori PSN.
Hedy merinci, dari 64 ruas jalan tol, 14 ruas sudah beroperasi penuh, 10 ruas beroperasi sebagian, 26 ruas masih dalam konstruksi atau pengadaan lahan dan 14 ruas masuk dalam perencanaan. Adapun untuk 14 ruas yang masuk dalam perencanaan ada satu ruas yang akan dikeluarkan dari PSN.
“Satu ruas yang dikeluarkan yaitu Palembang-Tanjung Api-Api,” jelas Hedy saat konferensi pers Proyek Strategis Nasional Tahun 2020, baru-baru ini. Namun, lanjut Hedy, ada sembilan usulan ruas jalan tol untuk masuk dalam PSN.
Dari ke sembilan ruas usulan, lima ruas ini termasuk ruas baru. Diantaranya Samarinda-Bontang, Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, Akses Pelabuhan Patimban, Semarang Harbour Toll Road, dan ruas Maros-Sungguminasa-Takalar.
Sedangkan empat ruas usulan, menjadi penambahan lingkup PSN sebelumnya. Empat ruas itu, ruas tol Ngawi-Kertosono-Kediri, Bogor Ring Road, Depok-Antasari, Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo.
Hedy menjelaskan tambahan-tambahan usulan ruas baru memang beberapa ruas sudah masuk dalam masterplan, namun baru diinisiasi. Seperti ruas Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap disebut Hedy sudah lama direncanakan tapi baru akan diinisiasi awal tahun depan.
“Begitupun usulan ruas Solo-Yogya-NYIA Kulonprogo. Ini memang timing-nya saja, baru sekarang berjalan maka baru sekarang kita masukkan,” terangnya.
Adapun satu ruas yang akan dikeluarkan dari PSN yaitu Palembang-Tanjung Api-Api lantaran belum ada kejelasan mengenai kapan pelabuhan Tanjung Api-Api akan mulai dibangun.
Sementara untuk rencana awal pembangunan Jalan Tol Samarinda-Bontang terus digodok. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih meninjau ulang pra-desain studi kelayakan jalan bebas hambatan sepanjang 94 kilometer tersebut.
Desain awal buatan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Permukiman Rakyat (DPUP2R) Kaltim ini memuat perkiraan kasar nilai investasi kisaran Rp 10-11 triliun.
“Pertengahan tahun depan baru bisa kita lihat hasil kajian sebelum kita dorong ke proses pelelangan. Dan, sebelum ada studi kelayakan secara finansial,” ucap Kepala Dinas DPUP2R Kaltim, M Taufik Fauzi, belum lama ini.
Taufik belum mengetahui detail apa saja tinjauan ulang pra-desain jalan tol yang mereka buat. Besar kemungkinan, berkaitan dengan konstruksi, pembebasan lahan, sampai estimasi investasi yang diperlukan.
Pra-desain yang dibuat DPUP2R Kaltim membagi pengerjaan tol Samarinda-Bontang sepanjang 94 kilometer dalam empat seksi. Jalan bebas hambatan itu nantinya melewati wilayah administrasi tiga kabupaten dan kota di Kaltim. Samarinda, Kukar, dan Bontang.
Seksi pertama dimulai dari pintu masuk dan keluar Tol Balikpapan-Samarinda sisi Palaran, Samarinda. Persisnya dari pintu Tol Palaran menuju Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda sepanjang 23,5 kilometer.
Dari bandara APT Pranoto, dilanjutkan ke Sambera, Kecamatan Muarang Kayu, Kukar. Panjang lintasan seksi dua itu 24 kilometer. Dilanjut seksi selanjutnya, Muarang Kayu sepanjang 22.5 kilometer. Dan, seksi terakhir dari Muarang Kayu menuju Bontang sepanjang 24 kilometer.
Menurut pra-desain itu, diperkirakan ada 17 kilometer lintasan Tol Samarinda-Bontang yang melintasi Hutan Lindung Bontang. Belum ada perkembangan terbaru dari DPUP2R soal penentuan titik koordinat dan seberapa luas areal hutan yang bakal dilintasi jalan tol. Sedianya, setelah titik itu diketahui dan benar, maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim bakal meminta pertimbangan teknis ke Dinas Kehutanan Kaltim mengenai hal inii **
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post