pranala.co – Polresta Samarinda rencananya akan mendatangkan Tim Labfor (Laboratorium Forensik) Surabaya untuk membantu penyelidikan kebakaran yang menghanguskan pikap diduga pengetap BBM.
“Kami rencananya akan mendatangkan Tim Laboratorium Forensik Surabaya untuk membantu penyelidikan,” jelas Kapolsekta Sungai Pinang, AKP Noor Dhianto, Kamis (21/7/2022).
Petugas kepolisian dari Unit Inafis Polresta Samarinda secara intensif menyelidiki kasus kebakaran yang terjadi di Jalan Kebahagiaan, RT 36, Sungai Pinang Dalam, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Tim Inafis Polresta Samarinda juga memasang garis polisi dan mengamankan mesin Pertamini yang sebelumnya diduga mengisi BBM jenis premium ke sebuah kendaraan pikap. Mesin tersebut diduga sebagai penyebab kebakaran yang menghanguskan 6 buah rumah.
Selain mengamankan mesin salur bbm pertamini milik warga, petugas juga melakukan olah tempat kejadian perkara atau tkp di lokasi kebakaran. Pemeriksaan dilakukan polisi untuk memastikan penyebab kebakaran.
Di lokasi kebakaran, selain mengamankan mesin pertamini, petugas kepolisian juga menemukan selang yang diduga digunakan untuk memindahkan BBM dan satu unit mobil pikap yang telah terbakar.
Kebakaran tersebut terjadi di kawasan padat penduduk. Konstrusi bangunan yang terbuat dari kayu membuat api dengan cepat membesar dan menyebar.
Dugaan sementara, api berasal dari sebuah mobil pikap yang terparkir di dekat rumah warga. Sejumlah sumber mengatakan, sebelum kebakaran terjadi, seorang pengepul BBM sedang memindahkan bbm dari mobil pikap ke dalam jerigen.
Kapolsekta Sungai Pinang, AKP Noor Dhianto, langsung memimpin penyelidikan di lokasi kebakaran. Menurut AKP Noor Dhianto, pihaknya masih mengumpulkan barang bukti dan keterangan sejumlah saksi.
“Dugaan sementara kita masih melakukan penyelidikan dengan menyandingkan keterangan saksi. Makanya kita coba pastikan info tadi siapa di mana. Kita coba dapatkan keterangan yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Nanti kita tuangkan dalam hasil investigasi dan pemeriksaan kita hari ini,” beber AKP Noor Dhianto.
AKP Noor Dhianto menjelaskan, dari keterangan awal, di lokasi kebakaran terdapat kendaraan terparkir. Kemudian ada seseorang yang melakukan pengalihan atau pengetapan bahan bakar.
“Untuk sementara itu. Untuk apa, siapa, bagaimana prosesnya, dan kenapa bisa terjadi, masih kita dalami,” ujar AKP Noor Dhianto.
Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini. Namun kerugian materil akibat kejadian ini mencapai ratusan juta rupiah. **
Discussion about this post