SANGATTA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menginstruksikan seluruh satuan pendidikan di berbagai jenjang untuk menyelenggarakan kegiatan pesantren kilat selama bulan Ramadan. Kegiatan ini bertujuan memperkuat pendidikan agama dan membangun kecerdasan spiritual peserta didik.
“Sesuai surat edaran yang kami buat, pesantren kilat ini diwajibkan bagi seluruh sekolah. Terkait pelaksanaannya, disesuaikan oleh masing-masing sekolah,” ujar Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, di Sangatta, Sabtu (15/3/2024).
Dia bilang pesantren kilat mulai dilaksanakan sejak 6 Maret 2024 hingga berakhirnya masa sekolah di bulan Ramadan. Setiap sekolah memiliki kebebasan dalam menyusun konsep dan jadwal kegiatan sesuai dengan kondisi masing-masing.
Mulyono menambahkan, pelaksanaan pesantren kilat dapat dilakukan secara mandiri di masing-masing sekolah atau secara gabungan di tingkat kecamatan, terutama bagi wilayah yang memiliki beberapa satuan pendidikan dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
“Ada yang melaksanakannya secara gabungan, ada juga yang sendiri-sendiri. Yang terpenting, kegiatan pesantren kilat ini tetap dilaksanakan,” jelasnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai keagamaan yang lebih mendalam pada peserta didik, khususnya selama bulan suci Ramadan. Dengan adanya pesantren kilat, siswa diharapkan memiliki pondasi spiritual yang kuat sebagai bekal dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Lebih jauh, Mulyono mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah menjalankan program penguatan keagamaan di luar bulan Ramadan. Salah satunya dengan menambahkan pelajaran kitab suci di sekolah-sekolah negeri.
“Saat ini di sekolah negeri sudah ada penambahan pelajaran kitab suci. Untuk siswa muslim, mereka belajar membaca Alquran, sedangkan siswa non-muslim mempelajari kitab suci sesuai agamanya masing-masing,” katanya.
Menurut Mulyono, penting bagi sekolah untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan dan toleransi sejak dini. Dengan begitu, peserta didik dapat tumbuh menjadi individu yang memiliki prinsip moral dan akhlak yang baik dalam kehidupan bermasyarakat.
“Kami ingin membangun dasar keagamaan dan toleransi yang kuat pada siswa. Harapannya, mereka dapat tumbuh menjadi manusia yang baik dan berkarakter,” tutupnya.
Dengan adanya program pesantren kilat dan penguatan pendidikan agama, Disdikbud Kutim berharap dapat mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual dan sosial yang seimbang. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post