PEMERINTAH Kota Balikpapan mengumumkan perkembangan terkait pasien yang positif terpapar Covid-19 atau virus Corona di Kota Balikpapan.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan satu pasien yang positif terjangkit virus Corona atau Covid-19 asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan meninggal dunia pada Minggu (29/3)
Hal itu disampaikan Walikota pada saat jumpa persnya bersama media di kantor Walikota Balikpapan, pukul 16.50 Wita.
Pasien positif Covid-19 tersebut merupakan pasien keenam di Balikpapan. Ia merupakan warga Banjarmasin, berjenis kelamin laki-laki dan berusia 60 tahun.
“Salah seorang dari enam pasien kita yang terkonfirmasi positif dan dirawat di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo pada pukul 12.59 dinyatakan meninggal dunia ,” ujar Rizal di depan awak media.
Pasien tersebut dinyatakan positif terjangkit virus corona pada Sabtu (28/3/20), setelah dilakukan pengecekan di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo. Pasien diketahui sempat datang mengikuti kegiatan pertemuan di Gowa, Sulawesi Selatan.
“Yang bersangkutan dari klaster Gowa, Sulawesi Selatan. Diagnostic dari RS yang bersangkutan dinyatakan positif covid, pneumonia, dan Anemia,” jelasnya.
Sementara itu, terkait pemakaman, Rizal menyebut pemakaman akan dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pemakaman pasien positif Covid-19.
Pasien tersebut dimakamkan pukul 17.00 sesuai aturan. Sebab dikatakan Rizal, secara prosedur, pemakaman hanya diberi waktu selama 4 jam saja dari waktu meninggal.
“Pasien itu akan disalatkan, dikafankan oleh petugas medis yang menggunakan APD lengkap. Pasien tersebut tidak boleh dibuka. Untuk pemakaman akan kami pantau,” tandasnya.
Punya Riwayat Jantung, Masuk Klaster Gowa
Seorang pasien positif virus Corona (COVID-19) di Balikpapan yang wafat meninggal diketahui juga memiliki riwayat penyakit jantung. Pasien sempat mendapatkan perawatan dalam kondisi sesak napas, tanda vital menurun dan dilakukan resusitasi jantung paru. Pasien dinyatakan meninggal pukul 12.59 Wita.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Kaltim, Andi M Ishak menjelaskan Corona merupakan virus yang menyerang pernapasan. Dia menyebut virus tersebut dapat membuat penyakit jantung semakin parah. Jika sudah berkembang biak, dia akan mengeluarkan lendir yang cukup kental dan ini akan menghambat sel pernapasan, dan akan mengurangi volume dari paru-paru, dan itu sifatnya permanen.
“Sehingga pasien akan kesulitan bernapas. Akibatnya, penyakit bawaan seperti jantung akan mempercepat datangnya kematian,” papar Andi.
Andi mengungkapkan pasien tersebut merupakan warga Banjarmasin. Dia memastikan jenazah pasien tersebut dimakamkan sesuai dengan protokol yang telah ditetapkan.
“Prosedur seperti memandikan, pemasangan kain kafan, dan disalatkan, dilakukan oleh rumah sakit. Sebelum dikemas sesuai protokol dan dimakamkan pukul 17.00 Wita di Km 15 Kota Balikpapan,” sebut Andi.
Lanjut Andi, pasien yang meninggal ini merupakan pasien yang mengikuti kegiatan Ijtima jamaah tabliq di Gowa, Sulawesi Selatan. Gugus tugas Covid-19 Provinsi Kalimantan Timur terus menelusuri identitas 1.322 warga Kaltim yang mengikuti Ijtima Zona Asia di Gowa, Sulsel. Apalagi, 1 orang eks peserta dinyatakan positif terjangkit virus Corona (Covid-19) dan telah wafat.
Andi M Ishak mengatakan penelusuran eks peserta bukan hal mudah. Meski mendapatkan manifest penumpang, namun tidak menutup kemungkinan hasilnya tidak maksimal. Penelusuran dari manifest ini mungkin tidak semuanya. Dominan mungkin jalur laut. Kedua, transportasi udara.
Namun demikian, pihaknya terus berupaya keras melakukan penelusuran. “Kami akan terus telusuri lebih jauh. Begitu kami dapatkan data, kami distribusikan ke kabupaten dan kota untuk melakukan tracing,” ujar Ishak.
“Di sini diperlukan pentingnya kejujuran. Yang pulang dari Sulsel, harus lapor ke Call Center Gugus Tugas kabupaten kota. Ini penting, untuk kecepatan kami melakukan penanganan,” tegas Ishak.
Di samping itu, lanjut Ishak, tim Gugus Tugas Covid-19 Kaltim juga terus berkoordinasi dengan daerah lain untuk membantu proses tracing. “Kami cek di daerah lain, mana saja yang dinyatakan positif, dari peserta yang ikut acara Ijtima itu,” demikian Ishak.
Seperti diberitakan, Kamis (19/3), Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menerangkan, ada 8.223 peserta Ijtima Zona Asia 19-22 Maret 2020 di Gowa, meski acara itu batal digelar. Terungkap, peserta asal Kaltim terbanyak mencapai 1.322 orang. ***
Discussion about this post