pranala.co – Kasus hepatitis akut hingga saat ini dilaporkan belum ditemukan di Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim). Namun, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aji Muhammad Parikesit di Tenggarong, melakukan persiapan siaga untuk dapat menampung penderita penyakit hepatitis akut.
Setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengumumkan kejadian luar biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut. Indonesia juga merupakan negara yang berpotensi terpapar virus yang belum diketahui jenisnya.
Pihak Dinas Kesehatan Kaltim, menurut Mauritz, menyampaikan tentang bahaya penyakit hepatitis akut ini, terutama menyerang kelompok masyarakat berusia di bawah 16 tahun. Kabar munculnya hepatitis akut ini membuat masyarakat waswas, khususnya para orangtua.
BACA JUGA: Wabah PMK Merebak, Warga Kaltim Tak Perlu Kurangi Konsumsi Daging
“Penyakit ini pertama kali ditemukan di sejumlah negara di Eropa. Di Indonesia, hingga saat ini Kementerian Kesehatan telah mendeteksi 15 kasus hepatitis akut yang tersebar di seluruh Indonesia,” terang Mauritz.
Khusus soal itu, Dinas Kesehatan (Diskes) Kutai Kartanegara (Kukar) sudah membuat surat edaran diperuntukkan tenaga kesehatan puskesmas maupun rumah sakit daerah. Agar mereka bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit hepatitis akut.
“Dalam waktu dekat kita akan berkoordinasi dan berkonsolidasi dengan ahli-ahli seperti spesialis anak dan penyakit dalam, ” ujar Kepala Diskes Kukar, dr Martina Yulianti, dikonfirmasi, Ahad (15/5/2022).
Pihaknya segera mengedukasi tim kesehatan yang ada di puskesmas untuk mengenali gejala-gejala hepatitis akut yang sekarang dianggap new emerging diseases. Artinya penyakit baru yang belum diketahui penyebabnya.
BACA JUGA: Pria Misterius Mengamuk, Tusuk 3 Warga Balikpapan, Satu Meninggal
WHO juga belum memastikan apakah virus atau bukan. Makanya disebut hepatitis akut yang belum diketahui sebabnya. Yuli akan segera mengumpulkan seluruh tenaga ahli dalam bidang anak, untuk membantu menyosialisasikan ke tempat-tempat kesehatan yang ada di Kukar.
Yuli menegaskan, fasilitas medis Kukar belum menemukan kasus pasien terpapar penyakit hepatitis akut di wilayahnya. Mereka akan terus meningkatkan kewaspadaan agar tidak terlambat dalam penanganan.
“Saat ini Diskes sedang meningkatkan kewaspadaan dengan menggiatkan surveillance/pencarian kasus dan berkoordinasi dengan seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Kukar agar tidak terlambat, ” ujarnya.
Yuli juga mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan melalui pola hidup bersih dan sehat. Selalu mencuci tangan dengan sabun setiap akan menjamah makanan, ataupun setelah memegang sesuatu yang kotor termasuk tidak membuang popok anak sembarangan. (dw/id)
Discussion about this post