pranala.co – Presiden Jokowi mengumumkan nasib pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Jokowi resmi menyatakan PPKM berakhir.
“Dalam beberapa bulan terakhir, pandemi COVID-19 semakin terkendali. Per 27 Desember 2022, kasus harian 1,7 kasus per 1 juta penduduk,” ujar Jokowi mengawali pengumumannya seperti dilihat dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (30/12/2022).
Salah satu alasannya, adalah angka kekebalan penduduk Indonesia yang sangat tinggi. Tingkat kekebalan penduduk Indonesia diketahui berdasarkan sero survei yang dilakukan pada Juli 2022. Tingkat kekebalan penduduk Indonesia, berdasarkan sero survei tersebut adalah 98,5%.
Angka kekebalan penduduk Indonesia pada Juli 2022 yang nyaris 100%, lebih tinggi dari hasil sero survei pada Desember 2021. Pada Desember 2021, tingkat kekebalan penduduk Indonesi ada di angka 87,8%.
“Setelah mengkaji dan mempertimbangkan tersebut, kita mengkaji 10 bulan, lewat pertimbangan-pertimbangan berdasarkan angka-angka yang ada, pemerintah memutuskan mencabut PPKM,” sambungnya.
Tingkat kekebalan tersebut, lanjut Jokowi, adalah hasil dari program vaksinasi. Saat ini, penduduk Indonesia telah menerima 448 juta dosis vaksin.
Laporan terakhir dari pemerintah menyatakan hingga Kamis (29/12/2022), jumlah penduduk Indonesia yang sudah menerima vaksin dosis pertama adalah 204.014.895 orang atau 86,94% dari total target sasaran penerima vaksin.
Sementara itu, 74,47% dari sasaran sudah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua yaitu 174.755.560 orang. Vaksin booster ketiga, sudah diterima oleh 68.492.422 orang atau 29,19%. Vaksinasi dosis keempat telah diterima oleh 1.165.775 orang atau baru 5,06% dari sasaran penerima vaksin.
PPKM diberlakukan untuk menggantikan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) saat masa pandemi Corona atau COVID-19. PPKM diberlakukan dengan sejumlah level, mulai level 1 hingga level 4.
Semakin tinggi level PPKM di suatu wilayah, artinya semakin ketat pembatasan yang berlaku. Belakangan, pemerintah telah menerapkan PPKM level 1 di seluruh Indonesia sejak kasus Corona mulai melandai. (*)
Discussion about this post