SAMARINDA – Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kalimantan Timur (Kaltim) memperoleh bantuan usaha sebesar Rp235 miliar. Dana tersebut merupakan alokasi bantuan presiden produktif untuk usaha mikro (BPUM) bagi 195.001 UMKM.
“Syukur alhamdulillah, berkat perjuangan Pak Gubernur kita mendapatkan alokasi BPUM sebanyak 195 ribu UMKM penerima dengan nominal Rp235 miliar,” kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Sabtu (19/6).
Yadi mengatakan, bantuan dana tersebut sangat membantu pelaku UMKM di Kaltim agar bertahan hidup selama masa-masa pandemik COVID-19. Bantuan yang diberikan sangat besar serta tidak membebani keuangan APBD Kaltim.
“Angka yang sangat besar jika harus dibebankan ke APBD. Alhamdulillah kita bisa mendapatkannya lewat APBN,” ujarnya.
Menurut Yadi, Gubernur Kaltim Isran Noor selama pandemik sudah bekerja keras dalam mencegah penyebaran virus. Di sisi lain juga fokus dalam pemulihan ekonomi nasional.
BPUM merupakan bantuan Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Koperasi dan UKM RI agar pelaku UMKM tetap eksis di tengah gempuran pandemik COVID-19. BPUM dialokasikan pemerintah untuk membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah yang terdampak pandemik COVID-19.
Di Kaltim sendiri terdapat tidak kurang dari 309.000 UMKM. Sementara pandemik COVID-19 berdampak signifikan terhadap sekitar 60 persen UMKM.
“Target kita membantu 60 persen UMKM terdampak COVID-19 ini agar tetap survive,” imbuh Yadi.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kaltim melaporkan tren peningkatan pasien terpapar virus sebanyak 1.330 jiwa atau meningkat 28 persen dari tiga hari lalu sebanyak 1.038 jiwa.
Kondisi penanganan pandemik COVID-19 di Kaltim memang fluktuatif meskipun cenderung memburuk di sejumlah kota/kabupaten.
Kondisi terparah dialami Balikpapan di mana jumlah pasien COVID mencapai 518 jiwa atau meningkat 25 persen dari sebelumnya sebanyak 416 jiwa.
Demikian pun Bontang yang mengalami peningkatan pasien terpapar virus menjadi 239 jiwa melonjak 94 persen sebanyak 123 jiwa.
Sedangkan Samarinda mengalami kenaikan tipis penderita virus menjadi 173 meningkat 23 persen dari sebelumnya 141 kasus. (*)
Discussion about this post