pranala.co – Wilayah Paser di Kalimantan Timur (Kaltim) diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo 4,5 pada Selasa (1/3/2022) pukul 15.16 Wita. Getaran dari gempa tersebut dilaporkan terasa di seluruh penjuru Bumi Daya Taka, julukan Kabupaten Paser.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika melaporkan, intensitas getaran dari gempa bumi ini berada di tingkat II-III MMI (Modified Mercalli Intensity). Atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, seperti getaran truk berlalu.
“Iya betul (gempa). Yang dirasakan tadi sore itu akibat adanya sesar lokal Meratus, sesar yang memanjang dari Kalimantan Selatan hingga arah Utara,” ujar Kepala Stasiun Geofisika, BMKG Balikpapan Rasmid, saat dikonfirmasi.
Meski pemetaan dari sesar Meratus itu belum dapat dipastikan, namun kata Rasmid, ujung dari sesar tersebut memang berada di Kabupaten Paser. Sebagai informasi, di Kalimantan terdapat tiga sesar aktif yakni Sesar Meratus, Sesar Tarakan, dan Sesar Mangkalihat.
“Dan dari 2019 sampai sekarang, aktivitasnya (sesar) itu masih ada,” kata dia.
Lanjutnya, tiga sesar itu terlihat dari hasil monitoring BMKG. Sementara gempa bumi sore tadi tercatat terletak pada episenter koordinat 1.94 LS dan 115.81 BT, atau tepatnya berlokasi 46 Kilometer Barat Laut Paser pada kedalaman 10 Kilometer.
Kabupaten Paser sendiri merupakan salah satu wilayah yang dekat dengan ibu kota negara (IKN) baru Nusantara. Namun Rasmid mengatakan, gempa bumi yang terjadi ini tak akan membahayakan wilayah IKN karena lokasi yang cukup jauh dari Paser.
“Dari tiga sesar itu, bulan lalu sudah kami periksa cukup jauh. Mungkin akan terasa tetapi dengan potensi kerusakan yang sangat kecil,” tutur dia.
Selain Paser, empat Kecamatan di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan juga turut merasakan getaran gempa.
Wilayah Kalimantan selama ini diyakini sebagai daerah dengan wilayah teraman dari peristiwa kejadian alam. Namun siapa sangka, Rasmid mengungkapkan, jika Kalimantan tetap berpotensi terjadinya gempa bumi.
Diceritakan, sekian ratus tahun pada masa kapur, ada satu sesar yang menghubungkan semua sesar di Kalimantan. Tetapi berbeda dengan sesar di provinsi lain seperti Jawa dan Sumatra, Kalimantan disebut relatif paling aman.
“Tetapi bukan berarti tidak ada gempa sama sekali, di Kalimantan itu bisa saja di darat sesarnya bergerak seperti sore tadi,” jelasnya.
Selain sore tadi, beberapa bulan lalu Berau, Kaltim juga sempat diguncang gempa akibat dari pergerakan sesar Mangkalihat. (jun)
Discussion about this post