SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menggencarkan langkah strategis untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan bekas tambang sebagai solusi untuk ketahanan pangan. Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, kepolisian, dan sektor swasta dalam mewujudkan inisiatif ini.
Dalam pertemuan strategis yang digelar baru-baru ini, Akmal Malik bersama Kepala Kepolisian Daerah Kaltim serta sejumlah pengusaha, membahas upaya sinergi untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi daerah, terutama yang berkaitan dengan ketahanan pangan dan lahan kritis.
“Kami berharap pihak yang memiliki izin usaha pertambangan dapat berkontribusi dalam menyelesaikan masalah di Kaltim, seperti inflasi, lahan kritis, dan tantangan pangan yang dihadapi masyarakat,” ujar Akmal, Minggu (1/9/2024).
Akmal Malik mengungkapkan bahwa lahan bekas tambang memiliki potensi besar jika dimanfaatkan dengan baik, terutama untuk sektor pertanian.
“Dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan eks tambang, kita dapat menjaga ketahanan pangan secara lebih efektif,” tambahnya.
Ia juga mengimbau para pemilik lahan untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya penanaman pangan. Sinergi ini diharapkan mampu menjadi solusi atas tantangan ketahanan pangan yang semakin mendesak di Kalimantan Timur, terutama di wilayah yang rentan terhadap perubahan iklim dan pergeseran ekonomi.
Dalam konteks ketahanan pangan, sinergi antara pemerintah daerah, pengusaha, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan. Dengan menggabungkan kekuatan dan sumber daya yang dimiliki, Kalimantan Timur berupaya menjawab tantangan ini, terutama di Bumi Mulawarman yang memiliki potensi besar namun juga tantangan yang tidak kalah besar.
“Pemerintah terus mendorong kerjasama yang kuat antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama, yaitu ketahanan pangan yang berkelanjutan,” pungkas Akmal. (*)
Discussion about this post