GAUNG relokasi SMPN 7 Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) sudah bergema sejak 2020 lalu. Akan tetapi langkah tersebut hingga kini tak kunjung terealisasi. Bahkan dipastikan untuk penerimaan peserta didik baru ajaran 2023/2024 masih menggunakan format lama.
Hal ini dibenarkan oleh Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Saparuddin. “Relokasi memang belum,” singkatnya.
Ia pun tidak merincikan faktor penyebab rencana ini masih belum diwujudkan. Menurutnya pihaknya hanya sebatas pelaksana. Artinya kebijakan berada di pimpinan. Saparudin pun tidak menjawab apakah ini erat kaitannya dengan anggaran.
“Kami pelaksana kalau terkait dengan kebijakan bisa ditanyakan kepada pimpinan,” sebutnya.
Sehubungan dengan desain perencanaan diakui tidak berubah meskipun pelaksanaan relokasi direalisasikan beberapa tahun kemudian.
Kajian perencanaan itu nantinya tinggal dilakukan review ulang. Mengacu dengan biaya dari pengerjaan pembangunan gedung sekolah baru.
“Kalau perencanaan tidak berubah. Desainnya tetap hanya harga yang menyesuaikan,” urai dia.
Diketahui, lokasi baru yang diusulkan untuk sekolah ini ialah dekat SD 010 Bontang Utara. Tepatnya di Jalan Brokoli, Kelurahan Gunung Elai, Kota Bontang.
Di daerah tersebut masih ada luas lahan sekira 1,5 hektare untuk pembangunan. Sementara untuk lokasi yang ada sekarang di Jalan Lumba-Lumba luasannya tidak mencapai satu hektare.
Sehingga pengembangan tidak bisa maksimal. Sebab ketentuan pemerintah ialah 60 persen dari luas lahan harus berbentuk ruang terbuka hijau. Tertera dalam Permendiknas 24/2007 tentang standar sarana dan prasarana untuk sekolah.
Besaran ini pun diselaraskan dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW). Diprediksi sisa lahan untuk peruntukkan itu hanya sekira 20 persen. Mencakup taman, lapangan upacara, dan lapangan olahraga. (*)
Discussion about this post