pranala.co – Kabar kurang menyenangkan diterima Pemkot Bontang. Sehubungan dengan jumlah kuota BBM bersubsidi jenis solar yang akan didapatkan Bontang di tahun ini. Dikarenakan besarannya mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Kassubag Perekonomian Setda Bontang Taufik menjelaskan berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan oleh BPH Migas, Bontang hanya memperoleh kuota solar sebanyak 15.789 kiloliter. Padahal tahun lalu mendapatkan 17.771 kiloliter.
“Turunnya 12 persen,” terangnya.
Mengenai langkah yang akan ditempuh sehubungan ini, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait. Termasuk menanyakan kepada PT Pertamina faktor penyebab turunnya kuota yang diberikan.
Menurutnya dengan jumlah yang lebih banyak tahun lalu, antrean masih terjadi di sejumlah SPBU. Sehingga pemkot mengambil kebijakan untuk melakukan pengaturan waktu penyaluran. Sebab beberapa pelaku usaha di sekitar area SPBU mengeluhkan adanya kendaraan antrean yang menutup akses tempat usahanya.
“Tentunya ada rencana untuk mengusulkan penambahan. Namun keputusan memang berada di BPH Migas,” sebutnya.
Berbeda untuk kuota pertalite justru mengalami peningkatan. Tahun lalu Bontang memperoleh 26.303 kiloliter. Kini menjadi 28.500 kiloliter. Artinya naik delapan persen. Diketahui terdapat tiga SPBU di Bontang. Berupa SPBU Tanjung Laut, SPBU Akawy, dan SPBU Kopkar PKT.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas menetapkan kuota Bahan Bakar Minyak atau BBM Jenis Bahan Bakar Khusus Penguasan (JBKP) Pertalite sebanyak 32,56 juta kiloliter untuk tahun 2023. Sedangkan kuota BBM Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) minyak tanah (kerosene) sebanyak 0,5 juta kiloliter dan minyak solar 17 juta kiloliter. (*)
Discussion about this post