JAKARTA – Penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer oleh KPK menjadi pukulan berat bagi Kementerian Ketenagakerjaan. Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menyebut kasus ini terjadi di tengah proses pembenahan lembaga yang baru dipimpinnya kurang dari setahun.
“Bagi saya dan keluarga besar Kementerian Ketenagakerjaan, ini adalah pukulan berat, terlebih sejak saya dilantik menjadi Menteri atau dalam 10 bulan terakhir,” kata Yassierli dalam jumpa pers di gedung Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Kamis (21/8) sore.
Yassierli menjelaskan, kementeriannya tengah fokus pada pembenahan integritas, profesionalisme, dan peningkatan layanan publik.
“Kami sedang melakukan pembenahan dan penataan, khususnya terkait integritas, profesionalisme, dan perbaikan layanan,” ujarnya.
Salah satu fokus utama kementerian saat ini adalah pengawasan terhadap perusahaan jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Menteri menegaskan, setiap perusahaan harus memiliki komitmen jelas. Jika tidak, pakta integritas mereka akan ditahan.
“Urusan dengan perusahaan jasa K3 memang menjadi fokus kami. Jika belum melakukan komitmen ulang, pakta integritasnya kita tahan,” jelas Yassierli.
Menteri juga menyadari, proses pembenahan ini tidak mudah karena sistem sebelumnya telah berjalan lama.
“Ke depannya harus lebih intens lagi. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami,” ucapnya.
Yassierli menegaskan pihaknya menghormati proses hukum yang sedang berjalan di KPK. Ia mendukung langkah KPK dalam menindak pelaku korupsi. “Kita tunggu saja nanti,” kata Yassierli.
Kasus ini menambah catatan penting bagi kementerian dalam memperkuat pengawasan internal dan memastikan semua pejabat serta mitra kerja berkomitmen pada integritas. (PRA)








