pranala.co – Wakil Ketua Komisi III DPRD Bontang, Abdul Malik, kembali mempertanyakan terkait tindak lanjut evaluasi arus lalu lintas di kawasan simpang tiga RSUD Taman Husada.
Menurutnya, hal itu harus segera dicarikan solusi. Baik soal rekayasa arus, maupun tanjakan yang terlalu tajam dan ekstrem alias “Ciluk Ba”.
Apalagi di wilayah tersebut terkenal dengan rawan kecelakaan lalu lintas (lakalantas), bahkan beberapa kali sudah pengendara berujung pada maut. Termasuk insiden truk bermuatan semen yang terguling akibat tidak kuat menanjak belum lama ini. Belum lagi setiap harinya, wilayah itu selalu dilewati kendaraan bermuatan besar.
“Kita sudah memiliki Perda (Peraturan Daerah) terkait lalu lintas angkutan jalan. Harus kita evaluasi apakah Bontang sudah ramah lalu lintas atau belum,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (4/10/2022).
Menjawab hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Bontang, Akhmad Suharto menyampaikan, untuk mengevaluasi hal itu, harus dibahas bersama dengan forum lalu lintas dan sejumlah instansi terkait.
Antara lain pihak kepolisian, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (DPUPRK), Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang), Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk penanganan medis, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional, serta Balai Pengelola Transportasi Darat.
“Akan diagendakan untuk pertemuannya,” ucap Kadishub belum lama ini.
Tambahan informasi, sejumlah opsi sempat mencuat dalam rapat antara Komisi III dan Dishub serta Bapelitbang Bontang beberapa waktu lalu. Seperti pembangunan jalan layang (fly over) hingga perbaikan badan jalan.
Untuk fly over, tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga perlu dukungan angaran dari Pemerintah Pusat maupun Pemprov Kaltim.
Sedangkan untuk perbaikan jalan, tidak bisa menggunakan APBD sebab wilayah tersebut masuk dalam kategori jalan nasional. Sehingga harus diajukan ke Besar Pelaksanaan Jalan Nasional. (ADS)
Discussion about this post