KOMISI III DPRD Bontang meminta Pemkot segera menuntaskan persoalan jembatan penghubung SMP Negeri 5 Bontang yang tengenang air saat curah hujan tinggi.
Menurut Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina, jembatan ini merupakan bagian dari fasilitas pendidikan. Sebab akses penghubung para guru dan pelajar masuk sekolah. Sehingga Pemkot Bontang perlu segera mencari solusi agar tidak mengganggu aktivitas belajar siswa di sekolah.
“Ini masalah serius, jangan sampai berlarut-larut dan mengganggu aktivitas belajar di sekolah,” ungkapnya saat melakukan sidak ke lokasi.
Sebelumnya, jembatan ini telah tergenang air selama 10 hari saat beberapa hari lalu. Banjir yang tak kunjung surut itu disebabkan drainase buntu di lahan milik perusahaan.
Bahkan petugas sempat menurunkan alat penyedot air serta mencari titik buntu drainase di sekolah. Jika terus dibiarkan kondisi ini akan terus terjadi dan akan berdampat pada aktivitas belajar mengajar di sekolah.
“Karena kejadian ini bisa kembali terjadi kalau di biarkan. Perusahaan juga jangan tutup mata. Karena tidak melakukan penanganan dan drainase,” bebernya.
Dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil perusahaan dan Pemkot Bontang. Komisi III juga menaruh perhatian khusus terkait perbaikan infrastruktur jembatan.
“Pertengahan bulan ini kami akan panggil. Kasian para murid dan guru,” tandasnya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Bontang, Muhiddin mengatakan, jembatan ini sudah berumur 23 tahun. Kondisi jembatan pun mulai rusak, terlebih pasca direndam banjir selama 10 beberapa waktu lalu.
Di arah pintu masuk sambungan jembatan sudah mulai ada yang patah. Dikhawatirkan jembatan yang berbahan dasar kayu akan rubuh jika dibiarkan.
Apalagi, diatasnya dicor. Sekarang khawatir mobil yang melintas juga harus hati-hati. “Kami minta dengan sangat agar bisa dicarikan solusinya. Baru 10 hari saja ini terendam sudah rusak,” ucap Muhiddin. (ADS/DPRD BONTANG)
Discussion about this post