pranala.co – Pembukaan rute pelayaran baru urung dilakukan. Bahkan progresnya belum mencolok. Pascaproses penandatanganan perjanjian kerja sama pada November silam.
Sebab itu, Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina mempertanyakan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang terkait rencana ini.
“Saya pertanyakan hasil MoU-nya apa. Jangan sampai ada perjanjian kerja sama tetapi tidak tahu isinya,” terang Amir.
Apalagi Komisi III juga telah menanyakan kepada Dishub sebelumnya terkait izin trayek dinyatakan klir. Padahal rute baru ini segera dibutuhkan. Khususnya bagi warga Mamuju yang berada di Bontang.
“Rute ini telah dinantikan,” sebutnya.
Bahkan pihaknya pun tidak tinggal diam. Sebelumnya ikut menjalin komunikasi dengan Pemkab Mamuju. Sehubungan dengan permintaan untuk penggunaan salah satu pelabuhan di wilayah tersebut untuk rute ini.
Sementara Kasi Angkutan Dishub Wely Zakius menuturkan bahwa draf poin menyangkut MoU belum diterima. Proses perjanjian kerja sama ini melibatkan Pemkab Kotabaru, Pemkot Balikpapan, Pemkab Barru, Pemkab Mamuju, Pemkab Pasangkayu, dan Pemkot Bontang.
“Hingga saat ini kami belum mendapatkan salinan drafnya. Apalagi di waktu bersamaan kami juga melakukan kunjungan ke Mamuju,” urai dia.
Ia pun tidak mengetahui penyebab tindak lanjut dari rencana ini seolah jalan di tempat. Konon diketahui untuk rute ini akan menggunakan kapal cepat. Dengan kapasitas mampu mengangkut 250 penumpang.
“Belum ada perkembangan sampai saat ini,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post