PEMKOT Bontang serius dalam menangani permasalahan banjir. Rencananya dalam waktu dekat akan melakukan pembebasan lahan.
Terkait dengan program pembangunan polder Telihan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPR) Usman menerangkan akhir tahun prosesnya masuk dokumen perencanaan pengadaan tanah.
“Selanjutnya mengurus Amdal. Diperkirakan pembebasn lahan pada tahun depan,” terangnya.
Sesuai dengan Detail enggineering desain (DED) maka kebutuhan anggaran mencapai Rp 30 miliar. Mengacu data studi larap jumlah pemilik lahan yang akan dibebaskan tidak terlalu banyak. Namun ia belum bisa menyebutkan jumlah pasti.
Infrastruktur ini diperlukan sebagai tempat tampung ketika debit sungai tinggi dari area hulu. Kemudian dialirkan ke DAS Bontang sembari melihat situasi pasang-surut air laut.
“Polder ini memang sudah direncanakan sejak 2019 silam,” sebutnya.
Kala itu pemkot melakukan kajian feasibility studi (FS). Anggaran yang dikucurkan saat itu mencapai Rp 228 juta. Setelah itu tahapan yang sudah dilalui ialah penyusunan detail enggineering desain (DED). Gelontoran dana saat itu sebesar Rp 1,2 miliar.
Lokasi polder tersebut berada di dekat Tugu Selamat Datang Kota Bontang. Jika pembebasan tahun depan maka proses pembangunan fisik bakal dimulai 2025. Luasan lahan yang diperlukan untuk infrastruktur penanangan banjir ini ialah 500×500 meter.
Sejatinya pemkot telah memprogramkan sejumlah titik pembuatan polder. Mulai dari Tanjung Laut, Bontang Kuala, hingga Satimpo. Tetapi untuk Telihan ini potensi yang lebih dahulu. (*)
Discussion about this post