BANJIR melanda Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara. Tingginya intensitas hujan dalam dua hari terakhir membuat warga Kelurahan Nenang dan Lawe-Lawe kebanjiran. Total ada 95 Kepala Keluarga dengan 281 jiwa yang terdampak.
Korban terdampak banjir ini sebanyak 95 Kepala Keluarga (KK) dengan 281 jiwa. Mereka berasal dari RT 4 dihuni 44 KK dengan 152 jiwa di Kelurahan Nenang. Kemudian di Kelurahan Lawe-Lawe pada RT 01 terdapat 14 KK dengan 46 jiwa, sedangkan di RT 05 sejumlah 37 KK dengan 129 Jiwa.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Nurlaila berujar penyebab terjadinya banjir ini selain disebabkan curah hujan yang tinggi dan durasi yang lama juga disebabkan adanya air pasang laut, sehingga aliran air dari drainase tidak bisa keluar dan meluap ke pemukiman warga.
BACA JUGA:
Usia Produktif Dominasi Kasus Covid-19 di Kaltim
Diungkapkannya, untuk Tinggi Muka Air (TMA) di Kelurahan Lawe-Lawe RT 01 dan RT 05 rata rata di dalam rumah mencapai 40-50 sentimeter dan di halaman atau di bawah lantai rumah rata rata kurang lebih 90 sentimeter. Sementara di Kelurahan Nenang rata rata di dalam rumah kurang lebih 20 sentimeter dan rata rata di jalur masuk perumahan dan di halaman kurang lebih 90 sentimeter.
Ia menuturkan, upaya pihaknya dibantu TNI, POLRI, PMI Kabupaten PPU serta masyarakat melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir ke lokasi yang lebih aman. Hingga hari ini pukul 08.30 Wita, upaya evakuasi terhadap korban terus dilakukan dengan mengerahkan sejumlah personel gabungan menggunakan perahu evakuasi.
“Selain terhadap korban kita juga mengevakuasi barang barang milik warga yang terendam air,” ujarnya, Selasa (28/4).
Sementara itu, dia berkata tim gabungan juga memasang tali penyeberangan lintasan jembatan sungai yang airnya meluap menutup jembatan dengan arus cukup deras, untuk mengevakuasi warga di RT 05 di Kelurahan Lawe-Lawe.
BACA JUGA:
Pemkab PPU Pasang Stiker Khusus dan Tanggung Kebutuhan Pokok Warga Isolasi Mandiri
“Kita berharap air segera surut agar warga dapat kembali ke rumahnya masing-masing. Sedangkan tim gabungan terus mewaspadai datangnya hujan susulan saat air laut pasang,” pungkasnya. (idn)
Discussion about this post