PRANALA.CO, Balikpapan – Pembiayaan syariah di Kalimantan Timur (Kaltim) mencatatkan tren peningkatan signifikan sepanjang kuartal II/2024. Data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltim menunjukkan bahwa pembiayaan syariah tumbuh sebesar 26,96% secara tahunan (year-on-year/yoy), jauh melampaui kuartal sebelumnya yang hanya mencatat 22,77% (yoy).
Kepala KPwBI Kaltim, Budi Widihartanto, mengungkapkan bahwa pangsa pembiayaan syariah terhadap total penyaluran kredit/pembiayaan di Kaltim juga mengalami peningkatan dari 6,91% menjadi 7,34%.
“Pertumbuhan ini dipimpin pembiayaan modal kerja yang melonjak hingga 89,72% (yoy), disusul pembiayaan investasi 30,20% (yoy), dan pembiayaan konsumsi sebesar 10,27% (yoy),” ujar Budi dalam keterangan resminya, Kamis (7/11/2024).
Pada sisi pengguna, pembiayaan syariah untuk sektor korporasi memegang pangsa terbesar mencapai 45,71%, diikuti oleh perseorangan sebesar 41,07%, dan pemerintah dengan 13,21%.
Tak hanya itu, Tingkat Non-Performing Financing (NPF) yang mengindikasikan risiko kredit bermasalah di sektor syariah juga mengalami penurunan menjadi 0,96% pada kuartal II/2024, menunjukkan risiko yang semakin terkendali.
Yang menarik, Kutai Timur mencatat lonjakan pembiayaan syariah tertinggi dengan pertumbuhan mencapai 278,25% (yoy), menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap layanan perbankan syariah. Namun, di lain sisi, Kabupaten Berau dan Paser mengalami kontraksi dalam penyaluran pembiayaan syariah.
“Secara geografis, pembiayaan syariah masih terkonsentrasi di Kota Balikpapan dan Samarinda, yang memiliki aktivitas ekonomi dan infrastruktur perbankan syariah yang lebih mapan,” lanjut Budi.
Kedua kota ini kini menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah di Kaltim dengan pangsa 52,26% dari total penyaluran di wilayah tersebut.
Peningkatan ini mencerminkan peluang besar yang ditawarkan sektor syariah di Kaltim untuk mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post