DINAS Kesehatan Kutai Timur (Kutim), menyerahkan 13 orang relawan, terdiri tenaga medis dan perawat yang nantinya bertugas di RSUD Kudungga Kutai Timur. Mereka akan membantu proses penanganan pasien ODP (Orang Dalam Pemantauan) maupun PDP (Pasien Dalam Pengawasan) COVID-19.
Ke-13 orang tenaga relawan medis ini diserahkan langsung Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kutim, dr Bahrani Hasanal dan diterima langsung Direktur RSUD Kudungga Kutim, dr Anik Istiyandari, Sabtu (28/3).
Diskes Kutim memang sengaja meminta bantuan kepada masing-masing rumah sakit swasta di Sangatta untuk menjadi relawan. “Sebenarnya kami jika membuka relawan, banyak yang ingin mendaftar. Namun kami utamakan yang selama ini sudah melaksanakan praktik penanganan pasien di rumah sakit masing-masing. Jadi sudah terbiasa pasang jarum inpus, memeriksa pasien dan tindakan medis lainnya,” jelas dr Bahrani.
Penyerahan relawan tenaga medis ini, lanjut dia merupakan antisipasi jika terjadi lonjakan pasien rawat inap dengan diagnosa ODP maupun PDP COVID-19 di RSUD Kudungga.
Saat ini lanjut dia, ada empat Rumah Sakit di Sangatta masing-masing mengirimkan dua orang tenaga medisnya sebagai relawan penanganan COVID-19. Yakni RS PKT Prima Sangatta, RS Medika, RS Meloy dan RS Cahaya. Sementara RS Assyifa Sangatta belum mengirimkan bantuan tenaga perawatnya, namun diharapkan bisa segera menyusul. Sedangkan dari Diskes Kutim juga mengirimkan 5 orang staf tenaga perawatnya.
Meski merupakan tenaga medis terampil, namun tenaga relawan ini tetap akan menjalani masa orientasi dan pembekalan teknis dari pihak RSUD Kudungga, sebelum nantinya mereka diterjunkan di instalasi rawat khsusus COVID-19 RSUD Kudungga.
Para relawan medis ini tetap akan mendapatkan pembekalan teknis dan orientasi dari RSUD Kudungga, meskipun sehari-hari mereka sudah terbiasa menangani pasien di rumah sakit masing-masing. Sebab nantinya mereka akan diterjunkan di instalasi khusus penanganan pasien COVID-19 di RSUD Kudungga.
Terkait fasilitas yang didapatkan tim relawan ini, Bahrani menyebutkan jika para relawan ini akan mendapatkan uang insentif sebesar Rp 250.000/hari dan diinapkan di salah satu gedung penginapan milik Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kutim di Jalan Graha Expo Sangatta Utara, yang kerap digunakan sebagai tempat Diklat ASN (Aparatur Sipil Negara).
Disana, para relawan menempati masing-masing kamar yang beisikan dua tempat tidur, laiknya fasilitas kamar hotel, lengkap dengan konsumsi dan kendaraan yang akan mengantar dan menjemput tenaga relawan ke RSUD Kudungga.
Bahrani berujar bantuan relawan yang diberikan ini merupakan bantuan tahap pertama yang diberikan Diskes Kutim. Jika terjadi lonjakan pasien diluar dugaan, maka pihaknya akan kembali membuka pendaftaran relawan medis terlatih.
Sedangkan jika lonjakan pasien OPD dan PDP COVID-19 juga mengalami lonjakan, maka pasien-pasien dengan kategori diagnosa sedang namun harus menjalani rawat inap, juga akan ditempatka di tiga gedung penginapan milik BKPP Kutim.
“Jangan sampai terjadi lonjakan lah pasien COVID-19. Namun jika terjadi lonjakan, terpaksa kami buka kembali pendaftaran relawan tahap dua,”
Sementara, jika pasien mengalami lonjakan dan ruang inap isolasi di RSUD Kudungga tidak mencukupi, maka akan kami lakukan rawai inap di 3 gedung Diklat milik BKPP Kutim. Satu gedung khusus penginapan tenaga perawat dan tiga gedung lainnya untuk rawat inap pasien ODP dan PDP indikasi diagnosa COVID-19. ***
Discussion about this post