SEBARAN virus corona atau Covid-19 di Kalimantan Timur [Kaltim] makin menjadi-jadi. Sepuluh kabupaten/kota di Benua Etam tak lepas dari teror pandemik ini. Bahkan dari jumlah tersebut sembilan di antaranya masuk zona merah. Menyisakan Kabupaten Mahakam Ulu yang masih berada di zona kuning. Kewaspadaan warga pun kian dituntut.
“Wabah ini masih terjadi, bahkan cenderung terus meningkat,” sebut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak seperti dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim, Selasa [22/12] sore.
Dinas Kesehatan Kaltim telah menetapkan kriteria zona merah merupakan daerah dengan jumlah kasus aktif di atas 51 orang. Dari data Satgas COVID-19 Kaltim, saat ini Kutai Kartanegara merupakan kabupaten yang merawat kasus corona paling banyak. Jumlahnya mendekati seribu pasien, persisnya 955 kasus.
Dari belakang Balikpapan menyusul dengan 552 kasus, lalu Samarinda 433 positif corona, Kutai Timur 410 kasus, kemudian Bontang dengan 231 pasien, selanjutnya Berau 178 kasus, Kutai Barat 117 kasus, Paser 81 dan Penajam Paser Utara sebanyak 64 kasus. Khusus Mahakam Ulu hanya merawat 3 positif COVID-19 aktif.
Melihat angka-angka tersebut, Andi menyebut, jumlahnya tak akan pernah susut bila warga tak taat dengan protokol kesehatan. “Kesekian kalinya kami ingatkan kembali tak bosan-bosan, agar masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan,” terangnya.
Zona merah yang kian tak terbendung di Kaltim, menjadi penanda bahwa sebaran virus corona di Bumi Etam masih begitu masif. Seperti pada Selasa, 22 Desember 2020 terjadi peningkatan 182 kasus. Dengan adanya pertambahan tersebut membuat akumulasi kasus positif di Kaltim mencapai 24.473 kasus.
Sedangkan pasien sembuh sudah sebanyak 20.761 orang atau 84,8ersen dari kasus terkonfirmasi. Pasien meninggal telah mencapai 688 orang atau 2,8 persen. Menyisakan 3.024 kasus masih dalam perawatan maupun isolasi mandiri, atau berstatus aktif.
“Masyarakat harus sadar kelalaian terhadap protokol kesehatan ini berdampak fatal. Jangan menunggu kasus harian semakin tidak terkendali lantas disiplin protokol kesehatan,” tegasnya.
Pemerintah melalui Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim terus berupaya memaksimalkan kemampuan menghadapi wabah virus corona. Namun, pelaksanaan protokol kesehatan harus lebih maksimal di masyarakat.
Sehingga makin efektif mencegah penularan. Mulai dari memakai masker, menjaga jarak aman dan membiasakan diri mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitazer. “Mari jaga diri dan sesama,” ajaknya. [dn]
Discussion about this post