pranala.co – Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Bontang, angka kemiskinan di Kota Bontang alami peningkatan tahun ini. Bertambah sekira 1.500 jiwa atau angka kemiskinan jadi 8.410 jiwa kurun 2021.
Angka itu cukup besar, bila dibandingkan dengan total populasi warga Bontang yang mencapai 182.000 jiwa.
Pada akhir Agustus 2022 lalu, Pemkot Bontang mangambil langkah serius mengentaskan kemiskinan. Salah satunya, meluncurkan program Penanggulangan Kemiskinan Integratif.
Program itu diluncurkan pertama kali, di Kelurahan Gunung Telihan, Kecamatan Bontang Barat. Program itu diyakini dapat mengakselerasi penurunan angka kemiskinan hingga empat tahun ke depan.
“Tahun ini kami luncurkan program ini untuk mengentaskan kemiskinan. Pilot project awal program ini Kelurahan Gunung Telihan,” kata Wakil Wali Kota Bontang Najirah, melalui siaran pers Badan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Bontang, Minggu (4/9/2022).
Wawali Najirah melanjutkan, bila angka kemiskinan tersebut mengalami peningkatan sejak tiga tahun belakangan ini. Terparah kala pandemi Covid-19 membuat perusahaan melakukan pengurangan karyawan yang berdampak peningkatan pengangguran. Pengangguran, dikatakan masuk dalam salah satu indikator warga dengan kategori miskin.
Keterpilihan Kelurahan Telihan, masuk dalam Rancangan Program Jangan Menengah Daerah (RPJMD). Dengan target mengentaskan kemiskinan di Bontang pada 2026 mendatang.
“Nantinya program itu akan menyasar seluruh warga Telihan yang masuk dalam kategori miskin,” sebutnya dalam rilis itu.
Bapelitbang Bontang dalam program ini, dikatakan memiliki peran besar dalam inovasi pemerintah ini. Menjadi sekretaris di Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Bontang, Bapelitbang mengemban tugas sebagai perencana dan monitoring kegiatan.
Sebagai perencana, Bapelitbang telah memasukkan beberapa agenda strategis. Seperti agenda edukasi kepada masyarakat kurang mampu untuk membangun usaha mandiri dengan dibekali pengetahuan seputar pendaftaran badan usaha melalui sistem OSS.
Selain itu, program yang bakal dilakukan yakni sosialisasi bantuan permodalan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bontang.
“Diharapkan dengan pembekalan itu, masyarakat tidak lagi kesulitan membangun usaha mandiri untuk menunjang kesejahteraan dalam keluarga,” tutupnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post