PRANALA.CO – Optimalisasi penggunaan jalur Sungai Dahlia di wilayah sekitar Perum HOP, Kelurahan Kanaan, Bontang disebut dapat menjadi alternatif untuk mengatasi banjir. Sebab, jika peralihan aliran sungai di jalur tersebut dapat difungsikan optimal, dianggap mampu untuk mengurangi debit air yang kini hanya mengandalkan satu aliran sungai.
Apalagi jika pembangunan polder-polder yang diharapkan dapat menampung volume air berlebih itu belum juga terealisasi. Hal ini pasti dapat menjadi upaya strategis dalam penanganan musibah banjir (kiriman) yang melanda Kota Bontang.
Namun, jalur aliran air bekas sungai itu juga terbilang tak terawat. Pantauan Pranala.co, rerumputan liar tampak menghiasi dan bercampur tumpukan tanah sehingga membuat pendangkalan.
Padahal, jika Sungai Dahlia ini dioptimalkan pastinya dapat menjadi alternatif untuk mengurangi saat terjadinya peningkatan volume air.
“Memang ada dua sungai di Bontang. Satu yang berfungsi, satunya tidak difungsikan,” ucap Kepala BPBD Bontang, Ahmad Yani.
Kembali dijelaskannya, sungai Dahlia memang telah lama ada. Namun, kontruksi sepanjang jalur aliran sungai yang tembus hingga Jalan KS Tubun itu tampak belum begitu memadai jika nantinya kembali difungsikan.
Yani berujar jika pengaktifan kembali fungsi Sungai Dahlia merupakan hasil kajian yang sudah dilakukan bersama Bapelitbanda, Disperkimtan dan Dinas Lingkungan Hidup Bontang. BPBD pun hanya sebagai komando strategis dalam mengidentifikasi penyebab hingga solusi alternatif dengan fokus terhadap upaya evakuasi jika musibah banjir melanda.
“Beberapa kali kita rapat terkait ini, memang sudah ada upaya-upaya dari pihak terkait. Inilah solusinya, kami pun hanya bisa menawarkan hasil identifikasi untuk ini,” tuturnya.
[win|ADS]
Discussion about this post