PT ANGKASA Pura I Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, mulai hari ini (Rabu, 1/4) melakukan pembatasan operasi di bandara. Pembatasan dilakukan guna mencegah meluasnya wabah pandemi Covid-19 atau Virus Corona di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
General Manager (GM) Angkasa Pura I Bandara SAMS Sepinggan Farid Indra Nugraha, mengatakan pembatasan pengoperasikan bandara berdasar surat edaran Direktur Keamanan Penerbangan. Separuh terminal ditutup. Mulai dari garbarata, area pengambilan bagasi, dan check-in. “Kemudian avio juga ada yang tidak terpakai, dari 11 yang biasa kita operasikan, kita off-kan 4,” ujar Farid Indra, Rabu (1/4) lewat siaran persnya.
Lebih lengkap area pembatasan operasi yakni berada di terminal keberangkatan pelayanan check in, yakni hanya di Area C dan D, sedangan Area A dan B ditutup sementara waktu. Kemudian ruang tunggu yang dioperasikan hanya menggunakan Gate 5 sampai 11. Adapun terminal kedatangan di Area Timur akan ditutup. Artinya kedatangan maskapai rute domestik Garuda Indonesia dan Citilink dipindahkan di Area Kedatangan Barat, menggunakan Conveyor Belt 5 sampai 8.
“Semua teknis pembatasan operasi telah dikomunikasikan dengan pihak maskapai. Dan ini juga karena pesawat sudah turun, dari yang tadinya ada 180 tinggal 90-an sekarang,” jelasnya.
Farid bilang, mengenai jam penerbangan yang dilakukan pada malam hari, dirinya pun telah mendapat masukkan untuk dapat memindahkan penerbangan tersebut ke jam yang kurang padat. Hal ini tentunya tidak akan menjadi beban baru. Justru Farid menilai perubahan ini akan berpengaruh pada jam kerja anggotanya.
“Nanti sistem rotasinya akan begitu, artinya ini akan mempersingkat jam kerja. Dapat dipersingkat, sehingga mereka nanti akan lebih banyak standby dirumah,” katanya.
Kendati demikian, Farid menyebut pihaknya dimungkinkan akan memberlakukan sistem yang semakin ketat atau berlapis. Sebab saat ini yang terpenting dalam benaknya ialah menjaga kepentingan masyarakat untuk dapat menghambat penyebaran Virus Corona.
Sementara saat disinggung mengenai pengaruhnya pada operasional pesawat, Farid berujar hal itu sudah berbeda urusan. Pihaknya hanya sebagai penyedia jasa saja, sehingga terkait masalah operasional pesawat akan bersangkutan langsung dengan pihak airlines. (id)
Discussion about this post