pranala.co – DPRD Bontang menyoroti rehabilitasi rumah jabatan (rumjab) wakil wali kota (wawali) Bontang. Pasalnya, mengutip data di laman web LPSE Bontang, biaya rehabilitasi tersebut mencapai Rp1,227 miliar dari nilai pagu yang ditawarkan senilai Rp1,6 miliar.
Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina mengaku tak mengetahui adanya agenda rehabilitasi rujab tersebut. Padahal, dirinya masuk dalam anggota badan anggaran (Banggar) DPRD Bontang.
“Nanti ditindak lanjuti, kurang tahu juga kalau proyek itu masuk dalam agenda serapan anggaran APBD Bontang,” kata Tosina.
Anggaran sebesar itu menurutnya bisa dialokasikan dalam program pemerintah dalam menangani persoalan banjir di Kota Taman.
“Masih bagus begitu bangunannya. Untuk apa renovasi,” ucapnya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Bontang Najirah saat dikonfirmasi mengakui rencana pembangunan pendopo kecil di samping bangunan utama. Bangunan itu rencananya diperuntukkan menjamu tamu yang jumlahnya cukup banyak.
Selama ini para tamu harus bergantian, apalagi jika jumlahnya melebihi kapasitas bangunan utama.
“Karena bangunan utama milik daerah tersebut, hanya mampu menampung sekira 10 orang, tamu masuk ke rujab secara bergantian. Hingga larut malam, baru agenda itu kelar,” ujar Najirah.
Pembangunan tersebut bukan untuk kepentingan pribadi. Dirinya memperbolehkan masyarakat yang ingin menggunakan bangunan tersebut, asal jumlah peserta memenuhi kapasitas.
“Bukan untuk kepentingan pribadi, tapi masyarakat juga bisa gunakan itu,” tutup Najirah. (ADS/DPRD BONTANG)
Discussion about this post