PRANALA.CO, Bontang – Puskesmas Bontang Selatan 1 baru-baru ini mengadakan Rapat Koordinasi Lintas Sektor (Rakor Linsek) Triwulan IV di Kecamatan Bontang Selatan. Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian kinerja sejak Januari hingga Oktober 2024, serta membahas rencana tindak lanjut dari rapat sebelumnya dan membahas berbagai kendala kesehatan yang dihadapi di wilayah kerja puskesmas.
Kepala Puskesmas Bontang Selatan 1, drg. Irmawati, menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan mini lokakarya yang keempat di tahun 2024. “Kami berharap melalui rapat ini, berbagai sektor terkait dapat saling bersinergi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di masyarakat,” ujar drg. Irmawati dalam presentasinya, Kamis (28/11/2024).
Dalam rapat tersebut, isu utama yang dibahas meliputi stunting dan pengembangan layanan kesehatan terbaru, termasuk integrasi layanan primer. Drg Irmawati juga mengungkapkan bahwa Puskesmas Bontang Selatan 1 kini menyediakan layanan USG sebagai salah satu inovasi terbarunya, di samping mengembangkan layanan pengobatan tradisional.
Sementara itu, puskesmas menghadapi tantangan di bidang sanitasi. Masih terdapat dua wilayah di Kecamatan Bontang Selatan yang belum memiliki fasilitas sanitasi memadai, sehingga kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) masih terjadi.
“Masalah ini muncul karena sebagian masyarakat menolak pemasangan septitank,” jelasnya. Meski pihak kelurahan telah melakukan beberapa upaya tindak lanjut, edukasi intensif masih diperlukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya sanitasi.
Puskesmas juga tengah membentuk kelompok Asuhan Mandiri (Asman) yang bertujuan untuk memanfaatkan tanaman obat sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
“Kami berharap setiap kelompok memiliki minimal 50 jenis tanaman obat untuk mendukung kesehatan secara alami,” kata drg. Irmawati.
Di bidang kesehatan sekolah, data siswa untuk program kesehatan ini sebagian besar sudah tersedia, namun masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki. Salah satu tantangan besar adalah penolakan terhadap pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman sebagian orang tua.
“Pemerintah sedang mempersiapkan regulasi untuk mengatasi masalah ini, dan kami berharap dapat memperluas cakupan imunisasi,” tambah drg. Irmawati.
Dengan adanya rapat koordinasi ini, Puskesmas Bontang Selatan 1 berharap dapat memperkuat kerjasama lintas sektor dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang lebih merata dan optimal bagi seluruh masyarakat. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post