pranala.co, BALIKPAPAN – Sepanjang kuartal I/2022, penyaluran kredit di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 15,15 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya, sebesar 13,68 persen secara tahunan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) Kaltim Ricky P Gozali menjelaskan berdasarkan tipe kreditnya, peningkatan penyaluran kredit di Kaltim bersumber dari tumbuhnya kredit modal kerja dan konsumsi di tengah kinerja kredit investasi yang melambat.
BACA JUGA: Mobilitas di Mahulu Kian Mudah dengan Speedboat POA, Warga Kurang Mampu Dapat Subsidi
“Kredit investasi dan konsumsi alami penurunan risiko kredit yang tercermin oleh tingkat NPL (Non Performing Loan) yang terjaga,” jelas Ricky, Rabu (15/6/2022).
Jika ditinjau berdasarkan tipe debiturnya, kenaikan kredit di Kaltim turut bersumber dari kembali positifnya kinerja kredit korporasi dan kredit rumah tangga (RT).
Tambahan informasi, NPL adalah kondisi pinjaman yang gagal dibayarkan oleh debitur sesuai waktu yang telah dijadwalkan untuk jangka tertentu atau dengan kata lain adalah macet.
“Adapun tingkat NPL untuk sektor korporasi dan kredit rumah tangga terjaga di bawah threshold,” jelasnya.
Penghimpunan DPK di Kaltim meningkat akibat peningkatan giro dan tabungan pada kuartal I/2022. DPK Kaltim tercatat tumbuh 13,60 persen secara tahunan atau lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yaitu sebesar 11,49 persen.
Secara umum, lanjut Ricky, peningkatan tersebut bersumber dari kinerja giro dan tabungan yang meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya di tengah penurunan kinerja deposito.
BACA JUGA: UMKM Kaltim bakal Terpajang di Seluruh Bandara Indonesia
Lalu, dari sisi nasabah, Ricky menyebutkan, peningkatan DPK di Kaltim bersumber dari DPK Korporasi dan DPK rumah tangga. Secara spesifik, meningkatnya kinerja DPK Korporasi disebabkan oleh peningkatan kinerja giro dan deposito.
Sementara di sisi lain peningkatan DPK RT bersumber dari peningkatan kinerja giro dan tabungan. [DAS]
Discussion about this post