PRANALA.CO, BONTANG – Pemerintah Kota Bontang, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3), akan segera meluncurkan Peta Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) pada November 2024.
Peta ini dirancang sebagai panduan strategis untuk memantau ketahanan pangan dan mengidentifikasi daerah yang rentan terhadap kerawanan pangan di seluruh wilayah kota.
Ahmad Aznem Kepala DKP3 Bontang melalui Kabid Ketahanan Pangan, Debora Kristiani, menjelaskan bahwa peta FSVA ini menggabungkan berbagai indikator penting. Dari hasil analisis terbaru, sejumlah wilayah menunjukkan beberapa tantangan ketahanan pangan, seperti keterbatasan sarana penyedia pangan, distribusi tenaga kesehatan yang belum merata, serta tingginya angka penduduk dengan kesejahteraan rendah.
“Peta FSVA ini akan menjadi acuan penting untuk memperkuat strategi ketahanan pangan di Bontang. Meski secara keseluruhan, tidak ada kelurahan yang masuk dalam kategori rawan pangan, namun ada beberapa wilayah yang memiliki potensi kerentanan tertentu,” ungkap Debora.
Peta FSVA ini diharapkan menjadi alat yang efektif bagi pemerintah daerah dalam menyusun program yang lebih tepat sasaran, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan dukungan lebih intensif dalam hal penyediaan pangan. Dengan pendekatan ini, ketahanan pangan yang merata di seluruh Kota Bontang dapat terwujud.
Peluncuran FSVA ini juga membuka peluang bagi pemangku kepentingan untuk lebih terlibat dalam program ketahanan pangan. “Kami berharap, dengan adanya peta FSVA ini, setiap program pembangunan lebih terarah dan memberikan dampak signifikan, khususnya dalam meningkatkan ketahanan pangan di wilayah-wilayah yang rentan,” jelas Debora.
Dengan peta ini, Kota Bontang siap mengambil langkah konkret untuk mewujudkan ketahanan pangan yang kuat dan merata, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Peluncuran FSVA pada November 2024 ini merupakan bukti komitmen Kota Bontang dalam mengatasi tantangan pangan dan meningkatkan kesejahteraan warganya. (*)
Discussion about this post