BANK Indonesia mencatatkan nominal transaksi Uang Elektronik (UE) di Kalimantan Timur pada kuartal IV/2022 mencapai Rp1,16 triliun.
Penggunaan di provinsi ini terus mengalami pertumbuhan, baik dari sisi nominal maupun volume. Hal ini sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia yang mendorong perluasan dan percepatan transaksi nontunai.
“Penggunaan UE tumbuh sebesar 38,86 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal sebelumnya yang mencapai 34,70 persen (yoy),” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltim Ricky P. Gozali.
Kemudian, volume transaksi UE mengalami pertumbuhan sebesar 12,00 persen (yoy) atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya, yaitu 27,72 persen.
Namun, Gozali mengingatkan bahwa jumlah pengguna UE pada kuartal keempat mengalami penurunan secara year on year (yoy).
“Jumlah kepemilikan akun UE mengalami kontraksi sebesar 2,02 persen (yoy), jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 68,45 persen pada kuartal sebelumnya,” terangnya.
Di sisi lain, pertumbuhan transaksi kartu ATM/debit terus meningkat, meskipun melambat pada kuartal IV/2022. Volume transaksi kartu ATM/debit tumbuh 15,54 persen (yoy), melambat dari 111,85 persen pada kuartal sebelumnya.
Sementara itu, pertumbuhan nominal transaksi kartu ATM/debit mencapai 27,59 persen (yoy), juga mengalami perlambatan dari 129,40 persen pada kuartal sebelumnya.
Menyoal distribusi transaksi ATM/Debit di wilayah Kaltim, Kota Balikpapan dan Kota Samarinda kembali menjadi dua kota dengan porsi terbesar, masing-masing mencapai 51,66 persen, sementara Kota Samarinda sebesar 34,75 persen.
Kemudian, volume transaksi UE mengalami pertumbuhan sebesar 12,00 persen (yoy) atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya, yaitu 27,72 persen. Namun, Gozali mengingatkan bahwa jumlah pengguna UE pada kuartal keempat mengalami penurunan secara year on year (yoy).”Jumlah kepemilikan akun UE mengalami kontraksi sebesar 2,02 persen (yoy), jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 68,45 persen pada kuartal sebelumnya,” terangnya.
Di sisi lain, pertumbuhan transaksi kartu ATM/debit terus meningkat, meskipun melambat pada kuartal IV/2022. Volume transaksi kartu ATM/debit tumbuh 15,54 persen (yoy), melambat dari 111,85 persen pada kuartal sebelumnya.
Sementara itu, pertumbuhan nominal transaksi kartu ATM/debit mencapai 27,59 persen (yoy), juga mengalami perlambatan dari 129,40 persen pada kuartal sebelumnya.
Menyoal distribusi transaksi ATM/Debit di wilayah Kaltim, Kota Balikpapan dan Kota Samarinda kembali menjadi dua kota dengan porsi terbesar, masing-masing mencapai 51,66 persen, sementara Kota Samarinda sebesar 34,75 persen. (*)
Discussion about this post