PRANALA.CO – Bulan Dzulhijjah menjadi salah satu bulan yang memberi banyak pahala ke umat Muslim. Salah satunya dengan berpuasa di bulan Dzulhijjah.
Di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa mulai dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah. Dalam kalender Hijriyah 1444 H yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Dzulhijjah jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Jadwal Puasa Dzulhijjah
Mengutip Kalender Hijriah Indonesia 2024 susunan Kementerian Agama (Kemenag) RI, puasa 1-9 Dzulhijjah 1445 H di Juni 2024 ini jatuh pada tanggal:
1.Sabtu, 8 Juni 2024 /1 Dzulhijjah 1445 H
2.Minggu, 9 Juni 2024 /2 Dzulhijjah 1445 H
3.Senin, 10 Juni 2024 /3 Dzulhijjah 1445 H
4.Selasa, 11 Juni 2024 /4 Dzulhijjah 1445 H
5.Rabu, 12 Juni 2024 /5 Dzulhijjah 1445 H
6.Kamis, 13 Juni 2024 /6 Dzulhijjah 1445 H
7.Jumat, 14 Juni 2024 /7 Dzulhijjah 1445 H
8.Sabtu, 15 Juni 2024 /8 Dzulhijjah 1445 H (Puasa Tarwiyah)
9.Minggu, 16 Juni 2024 /9 Dzulhijjah 1445 H (Puasa Arafah)
Niat Puasa Dzulhijjah
Sebelum melaksanakan puasa sunnah, muslim dianjurkan untuk membaca niat agar ibadah puasa kita diterima di sisi Allah SWT. Berikut kumpulan bacaan niat puasa sunnah pada bulan Juni 2024.
Berikut niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri dzulhijjah sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa sunnah pada bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan istimewa dalam tahun Hijriah. Keistimewaan itu di antaranya karena masuk dalam salah satu dari empat bulan mulia (asyhurul hurum), selain Rajab, Dzulqadah, dan Muharram.
Dalam haditsnya, Rasulullah saw bersabda bahwa berpuasa sunnah sehari di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini setara dengan setahun berpuasa sunnah.
“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Tirmidzi).
Bahkan, saking mulianya 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah ini disebutkan oleh Nabi Muhammad saw ibadah di waktu tersebut lebih mulia daripada jihad fi sabilillah.
Firman Allah Soal Keutamaan Bulan Dzulhijjah
Keutamaan ibadah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah juga telah difirmankan Allah dalam Al-Quran:
وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ
Artinya: “Dan mereka yang menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah masyhur” (QS. Al-Hajj: 28)
Hari-hari masyhur yang dimaksud adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Hal ini sebagaimana dijelaskan di dalam hadits Rasulullah SAW.
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ.
Artinya: “Tiada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini. Yakni 10 hari pertama dari bulan Dzulhijjah. Mereka (para shahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah, dan tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya)?”, beliau bersabda: “Dan tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya), kecuali seseorang yang berjuang dengan dirinya dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan apapun,” (HR Bukhari dan Muslim) dilansir dari laman resmi Kemenag. (*)
Discussion about this post