pranala.co – Tim SAR gabungan memutuskan menghentikan pencarian seorang kapten kapal tanker MV HC Unity bernama Li Dungwo (44) yang dilaporkan hilang di perairan Bontang, Kalimantan Timur.
Penghentian dilakukan lantaran tim sudah mencari pria kebangsaan China itu selama sepekan alias 7 hari, terhitung sejak Selasa (27/12/2022) hingga Senin (2/1/2023). Namun hasilnya, jasad korban tak menunjukkan tanda-tanda muncul di permukaan air.
Bungga, koordinator lapangan (korlap) Badan SAR Nasional (Basarnas) Kutai Timur mengatakan, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), apabila dalam tujuh hari korban tak ditemukan, maka pencarian ditutup alis dihentikan.
“Kami sudah mencari di permukaan air, pinggir laut, hingga ke sungai-sungai. Pencarian akan kami buka kembali apabila ada temuan dari masyarakat atau nelayan yang menemukan objek pencarian,” ujar Bungga saat konferensi pers di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang, didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Irwan dan kepala cabangagen kapal PT Serasi Shipping Indonesia (SSI), Ade Octavian Gunady.
Sementara itu ditambahkan Ade, sejak kejadian hingga saat ini, kapal MV HC Unity belum diizinkan beroperasi. Kata dia, kapal baru boleh beroperasi setelah dikeluarkannya persetujuan dari pihak kepolisian.
Sekadar pengingat. Korban dilaporkan hilang di sekitaran perairan PT Indominco Mandiri (IMM) pada titik koordinat 0°00’0.7″S-117°34’0.9″E sejak Minggu (25/12/2022) malam. Pihak Basarnas pertama kali mendapat informasi dari laporan agen kapal pada Selasa (27/12/2022) pukul 08.37 Wita.
Diduga, korban menghilang lantaran terjatuh dari atas kapal. Sebab korban terakhir terlihat oleh salah seorang Anak Buah Kapal (ABK) pada Minggu (25/12/2022) sekira pukul 12.15 Wita ketika sedang makan. Namun setelah itu, tidak terlihat lagi.
Adapun petugas yang terlibat antara lain dari Tim Rescue Pos SAR Kutim, BPBD Bontang, Pos TNI Angkatan Laut (Posal) Bontang, Sat Polairud Polres Bontang, KSOP Bontang, hingga dibantu nelayan setempat. (*)
Discussion about this post