MASIH ingat bocah 8 tahun yang meninggalnya 24 April? Bocah berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) itu hasil rapid test reaktif. Sempat jalani swab namun baru keluar 2 Mei kemarin dengan hasil negatif.
Sempat ramai di media sosial. Apalagi, ada dugaan, kedua orangtuanya tidak jujur kepada petugas medis di RSIB Yabis perihal riwayat perjalanan ayahnya dari luar Bontang.
“HasiHal ini sekaligus menjadi klarifikasi kepada semua pihak yang membutuhkan informasi terkait status PDP11, bahwa hasil swab terkonfirmasi negatif COVID-19,” jelas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang, dr Bahaudin lewat siaran persnya, Ahad (3/5) petang.
Pengakuan sang ayah selepas dari Jakarta (epicentrum Covid-19) ia sudah menjalani isolasi mandiri secara ketat. Berikut kronologi riwayat perjalanan hingga putranya meninggal dunia.
- 6-18 maret dinas ke Jakarta.
- 19 Maret tiba di Bontang dan langsung menjalani karantina mandiri sampai Tanggal 2 April (14 hari)
- Pada 3 April, Al dapat pesan dari tim Public Safety Centre Covid-19 Bontang menyatakan masa karantina sudah berakhir.
- Jumat 3 April, Al mulai kembali berkantor.
- Senin 6 april, anak kedua Al, yg memang memiliki riwayat penyakit bawaan lahir jatuh sakit dan langsung dibawa ke RSIB Yabis untuk menjalani perawatan. Oleh pihak rumah sakit, Al ditanya soal riwayat perjalanan 14 hari terakhir. Saat itu, Al spontan menjawab tidak pernah karena perjalanan terakhir dari Jakarta sudah berlalu 18 hari.
- Tgl 6 – 23 april, putra kedua Al dirawat di rumah sakit dengan diagnosis penyakit ginjal.
- 23 april, pukul 13.00, kondisi kesehatan pasien memburuk sehingga di rujuk ke RSUD Bontang. Oleh pihak RSUD, pasien dilakukan rapid test dan hasilnya dinyatakan positif. Sementara Al dan istri juga menjalani rapid test namun dengan hasil negatif.
- Pada jumat 24 April, pukul 02.00, pasien dinyatakan meninggal dunia dan langsung dikebumikan pagi harinya di Bontang Lestari sesuai prosedur tetap penangan korban Covid-19.
Lagi, 1 Orang Petugas Kesehatan Dikarantina
SELAIN itu, terjadi penambahan orang dalam status monitoring sebanyak 18 orang sehingga total status monitoring 6.764 orang, 5.127 diantaranya selesai monitoring. Pun juga ada penambahan Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 1 orang, rapid test reaktif. Pasien ini merupakan pegawai fasilitas kesehatan, saat ini karantina di Hotel Grand Mutiara.
Angka untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP) juga bertamabah 1 orang. Rapid tes non reaktif alias negatif. Memiliki gejala mirip Covid-19, tapi tidak ada riwayat perjalanan. Saat ini dirawat di RS swasta.
“Penambahan PDP sebanyak 1 orang, rapid tes positif, pelaku perjalanan, saat ini dirawat di RSUD Bontang,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post