pranala.co – Polresta Balikpapan masih menyelidiki penemuan dua pekerja tewas di palka kapal China Express. Namun sementara ini, polisi menduga kematian dua pekerja ini murni akibat kecelakaan kerja terpapar gas beracun di ruang palka kapal.
Kapolresta Balikpapan Komisaris Besar Polisi Vincentius Thirdy Hadmiarso mengatakan, peristiwa ini bermula ketika para pekerja melakukan sebuah pekerjaan di kapal China Express.
Para pekerja melakukan penutupan ventilasi pada palka kapal untuk mengantisipasi agar pengasapan tidak keluar dari palka. Kemudian setelah melakukan lakban, dimulai pengasapan di dalam palka dan ditunggu 1×24 jam.
Selanjutnya, para pekerja PT Yeda Jaya Pratama naik ke kapal untuk memeriksa hasil dari proses pengasapan di kapal China Express tersebut. Tepat pukul 23.00 Wita, salah seorang korban bernama Fajar mendengar suara pipa jatuh di dalam palka yang dalam proses pengasapan. Lalu, korban Fajar memutuskan untuk turun ke masuk ke dalam palka yang telah dilakukan pengasapan tersebut.
“Korban lalu turun ke dalam palka guna mengambil pipa dengan menggunakan APD sesuai prosedur. Korban juga sempat keluar dan mengantarkan pipa, dan diterima oleh beberapa saksi, termasuk korban kedua, Andriansyah,” urai Thirdy.
Dan rupanya, usai mengantarkan pipa keluar, korban Fajar tidak kunjung keluar dari dalam palka. Merasa khawatir, rekan-rekan kerjanya lantas memeriksa dari atas dek kepala dengan menggunakan senter.
Dari sini, terlihat korban Fajar dalam keadaan lemas dengan kondisi jongkok di bawah tangga, dan tidak lama setelah korban Fajar terlentang. Melihat korban Fajar terlentang, korban kedua Andriansyah, turun untuk menyelamatkan rekannya ini.
Namun upaya korban kedua Andriansyah, tidak berjalan mulus, korban juga langsung lemas saat menghirup gas beracun di dalam palka.
“Rekan korban lainnya yang khawatir langung mengecek keadaan kedua rekannya, nah saat itulah saksi melihat korban pertama dan kedua sudah tidak sadarkan diri dalam palka dengan posisi terlentang di atas serbuk kayu,” jelasnya.
Saksi yang merupakan rekan korban, kemudian mencari pertolongan agar bisa menyelamatkan korban yang terjebak di bawah palka. Tim SAR Balikpapan berhasil mengevakuasi kedua korban dan dibawa menuju Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan.
Thirdy menambahkan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap para saksi. Khususnya soal kepastian penyebab kematian korban.
“Termasuk kedua saksi yang melihat korban terlentang di palka. Sampai saat ini ada empat orang saksi yang sudah kita minta keterangan,” tutupnya. (dn/id)
Discussion about this post