pranala.co – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berkunjung ke Kantor Badan Otorita Ibu Kota Negara, Balikpapan, Selasa (21/3/2023).
Dalam kunjungan ke Kantor Badan Otorita IKN Nusantara itu, Kabid Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman Modal, DPMPTSP Kaltim, Riawati didampingi Kabid Promosi Penanaman Modal, Arie NN Oetomo. Mendatangi Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kedeputian Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Susianah Affandy.
“Pertemuan itu membahas berbagai hal termasuk potensi dan peluang di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, juga kawasan penyangga di kabupaten/kota se Kalimantan Timur,” ucap Riawati.
Menurutnya pembangunan IKN Nusantara ini sejak awal di rancang sebagai katalis untuk membuka potensi ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Selain itu juga mendorong pertumbuhan menciptakan lapangan kerja serta mengurangi angka kemiskinan, dengan menjadikan IKN Nusantara sebagai simbol identitas bangsa.
“Juga sebagai pusat gravitasi ekonomi baru yang diharapkan dapat membawa multiplier effect. Dengan menjadikan episentrum pertumbuhan yang akan semakin merata ke wilayah luar Jawa,” terangnya.
Selain itu, ia juga membeberkan bahwa pembangunan IKN Nusantara ini merupakan upaya pemerintah untuk mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif dengan menyebarluaskan magnet pertumbuhan ekonomi baru sehingga tak hanya bertumpu di Pulau Jawa semata.
Juga guna mendukung pembangunan Indonesia Sentris menuju Indonesia maju 2045 mendatang.
“IKN Nusantara ini juga diharapkan mampu menyebarluaskan manfaat pembangunan ekonomi,” ungkap Kabid Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman Modal, DPMPTSP Kaltim, Riawati.
Karena, kalau IKN Nusantara pindah ke Provinsi yang memiliki konektivitas dengan provinsi lain yang baik peningkatan arus perdagangan lebih dari 50 persen wilayah Indonesia dapat terjadi.
Selain itu juga akan terjadi penurunan kesenjangan antar wilayah karena pemindahan ibukota ke luar pulau jawa mendorong perdagangan antar wilayah dan investasi di provinsi ibu kota negara baru juga sekitarnya.
“Dan mendorong diversifikasi ekonomi, sehingga tercipta dorongan nilai tambah ekonomi pada sektor non tradisional pada berbagai wilayah non Jawa,” tandasnya. (ADS/DPMPTSP KALTIM)
Discussion about this post