PRANALA.CO, Bontang – Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diwakili Sekretaris Ditjen KSDAE Tandya Tjahjana bersama Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, membuka rangkaian Puncak Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2020 dan Kemah Konservasi, di Bontang Mangrove Park (BMP) Taman Nasional Kutai (TNK), Selasa (15/9/2020) pagi.
Dikatakan Tandya, peringatan HKAN ini diselenggarakan setiap tahun untuk mengingatkan masyarakat Indonesia bahwa konservasi alam merupakan bagian integral dari pembangunan yang berkelanjutan. Peringatan ini harus terus dilaksanakan dan dipertahankan dalam setiap kegiatan dalam upaya perlindungan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya sebagai sistem penyangga kehidupan.
“Pemerintah berkomitmen untuk melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia melalui upaya konservasi yang sistematis, yakni perlindungan sistem pendukung kehidupan, pelestarian keanekaragaman spesies dan ekosistemnya, dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan,” ujarnya.
Salah satu capaian keberhasilan pemerintah, lanjutnya, adalah penurunan laju deforestasi. Penurunan angka deforestasi ini kata Tandya, menjadi bukti komitmen pemerintah dalam pemenuhan target dan sasaran global yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati hutan.
Terkait pandemi Covid-19, situasi ini disebut memberikan pelajaran berharga bagi manusia untuk menjaga keseimbangan alam. “Ketika hampir seluruh negara memberlakukan lockdown, termasuk pemberhentian aktivitas industri, transportasi, maka di seluruh dunia mengalami perbaikan kualitas udara,” jelasnya.
Bahkan pemantau kualitas udara KLHK mencatat penurunan konsentrasi PM 2,5 (Partikulat) yang cukup signifikan di berbagai kota. Partikel PM 2,5 memiliki ukuran yang kecil hingga bisa menembus masker. Padahal, menumpuknya PM 2,5 di paru-paru bisa menyebabkan beragam penyakit hingga membuat seseorang mengalami kematian.
“Berkurangnya tekanan manusia terhadap alam, menyebabkan alam memperbaiki dirinya sendiri,” ujarnya.
Sementara itu Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengapresiasi dan menyambut baik peringatan HKAN, terlebih karena puncak acara HKAN 2020 diselenggarakan di Kota Bontang tepatnya di objek wisata alam Bontang Mangrove Park yang merupakan bagian dari Taman Nasional Kutai.
“Peringatan HKAN tahun ini bertema ‘Nagara Rimba Nusa, Merawat Peradaban Menjaga Alam’. Yang berarti Kalimantan Timur yang ditunjuk sebagai calon Ibu Kota Negara baru hendaklah pembangunannnya menyelaraskan alam dan kemajuan peradaban. Hal tersebut sejalan dengan misi Kota Bontang: Green City, Smart City, Creative City,” ujar Neni.
Tema ini lanjutnya, menekankan pada semangat berperadaban maju yang harmoni dengan alam di era milenial dan menjadi catatan sejarah dalam pembangunan Ibu Kota Negara baru Indonesia. Meskipun semangat konservasi alam diharapkan dapat tertanam di semua generasi, mengingat tidak ada generasi manapun yang tidak tergantung pada alam.
Melalui peringatan HKAN yang dilakukan tiap tahun ini, Neni berharap manusia semakin sadar akan pentingnya konservasi alam serta menggalang semangat dan memotivasi masyarakat khususnya masyarakat Bontang untuk berperan aktif mencegah dan menyelamatkan alam dari berbagai ancaman.
Neni juga berharap tidak melakukan kerusakan terhadap ekosistem alam yang dilindungi sebagai kawasan konservasi, tidak membuang sampah sembarangan, melepas liarkan satwa yang dilindungi, menghindari penggunaan barang berbahan plastik, tidak melakukan pembakaran lahan tanpa terkendali, dan tidak memperdagangkan satwa dan tumbuhan yang dilindungi.
Sebagai informasi, kegiatan ini turut dihadiri Kapolres Bontang, Dandim 0908/Bontang, Kepala Kejaksaan Negeri Bontang, Sekretaris Daerah Bontang, OPD dan perwakilan BKSDA seluruh Indonesia. Penyelenggaraan acara HKAN 2020 ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat, seluruh peserta diwajibkan menjaga jarak, memakai masker, face shield, mencuci tangan, membawa tumbler, dan diminta membawa hasil tes kesehatan. (Rilis)
Discussion about this post