pranala.co – Keberangkatan para atlet Bontang menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim ke-VII menghadapi kendala. KONI Bontang terpaksa harus memangkas jumlah atlet yang akan dikirim ke Berau, tempat terlaksananya porprov karena kurangnya dana.
Hal tersebut terungkap dari hasil rapat koordinasi KONI bersama seluruh cabor se-Bontang terkait pendanaan untuk Porprov Kaltim.
Rapat yang berlangsung selama 2 hari, Selasa dan Rabu (19-20/9/2022) kemarin menghasilkan keputusan yang harus diterima seluruh pengurus cabor dengan besar hati. Lantaran dana yang tersedia dari Pemkot Bontang untuk Porprov Kaltim hanya sebesar Rp 2 miliar. Turun jauh dari jumlah yang telah dianggarkan sebelumnya.
Dengan minimnya jumlah anggaran tersebut, KONI bersama cabor menghasilkan solusi, tetap memberangkatkan sebanyak 46 cabor yang sudah terdaftar di ajang yang berlangsung 9-23 November 2022 mendatang tersebut. Namun begitu terdapat pengurangan atlet yang cukup signifikan.
Pengurangan atlet tersebut sesuai dengan ketersediaan dana dari KONI. KONI hanya mampu mendanai 40 persen untuk setiap cabornya. Angka 40 persen itu sudah termasuk atlet dan ofisial. Apabila cabor ingin mengirimkan lebih dari 40 persen maka hal tersebut menjadi kebijakan cabor masing-masing.
Sekretaris Umum Cabor Shorinji Kempo, Abdul Sani mengaku kecewa setelah mendengar keputusan tersebut. Namun pihaknya tetap berusaha berbesar hati setelah mendengar penjelasan rinci dari KONI.
“Yah mau gimana lagi, memang kondisi kita sedang sulit,” ujar Sani.
Dirinya mengaku harus memangkas jumlah atlit dan ofisial yang awalnya berjumlah 28 personel berkurang menjadi 12 personel. 10 Atlet ditambah 2 ofisial.
“Semoga atlet kami tetap semangat dengan kondisi ini,” bebernya.
Sekjen Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Bontang, Hasbiah juga mengaku dilema dengan kondisi ini. Para pengurus Pertina belum mengambil keputusan berapa jumlah atlet yang akan diberangkatkan.
“Malam ini baru kami rapatkan,” ujarnya singkat saat dihubungi Pranala.co.
Menurut Hasbiah yang dipikirkan para pengurus Pertina adalah jangka panjang dari para atlet ini. Karena sebelum ini atlet Bontang selalu rutin berlatih baik sebelum ada event kejuaraan ataupun tidak ada.
“Takutnya kalau tidak diberangkatkan, ke depannya atlet akan ogah-ogahan berlatih. Karena mikirnya buat apa berlatih kalau ujungnya tidak berangkat,” bebernya.
Hingga berita ini dinaikkan pihak KONI belum bisa dimintai konfirmasinya. Redaksi sudah berusaha menghubungi via chat WA hanya mendapat jawaban nanti karena masih ada kegiatan. Namun beberapa jam kemudian dihubungi lagi belum juga direspon. (*)
Discussion about this post